Menu


Aksi Reog Ponorogo Ditonton Banyak Masyarakat di Johor Bahru Malaysia

Aksi Reog Ponorogo Ditonton Banyak Masyarakat di Johor Bahru Malaysia

Kredit Foto: Antara/Siswowidodo

Konten Jatim, Surabaya -

Pertunjukan Reog Ponorogo menggemparkan Plaza Angsana Mall Johor Bahru, Malaysia beberapa hari yang lalu. Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) yang menginisiasi event “Gebyar Seni Reog Ponorogo” di pusat perbelanjaan populer bagi warga negara Malaysia dan Singapura itu.

“Ini bukti pelestarian budaya adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah,” kata Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S Widiyanto.

Dia mengapresiasi kepedulian Pawargo dalam melestarikan kesenian asli kampung halaman mereka. Apalagi, delapan ormas, yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI), Persatuan Relawan Indonesia Maju (PRIM), Sahabat Indonesia, Pagar Nusa dan Komunikasi Organisasi, Pekerja Migran Indonesia (KOMI), ikut ambil bagian dalam peringatan HUT ke-7 Pawargo itu.

“Selain reog ditampilkan pula pencak silat dan beberapa tarian. Pertunjukan berlangsung selama empat jam yang membuat kagum penonton,” jelas Sigit.

Acara yang diisi masyarakat Indonesia di Johor itu diharapkan sebagai alat pemersatu bangsa serumpun. “Meningkatkan kebersamaan serta persaudaraan warga Indonesia dengan Malaysia,” imbuh Sigit. 

Sementara itu, Ahli Dewan Undangan Negeri (ADUN) atau anggota DRPD Semarang Parlemen Ayer Hitam, YB Dato Samsol Bahri Bin Jamali, menyampaikan dukungannya atas aktivitas budaya warga Indonesia di Malaysia. Peringatan ulang tahun Pawargo selama ini selama ini sudah menjadi ajang promosi budaya.

“Kontribusi saudara-saudara dari Indonesia begitu besar dalam pengembangan kebudayaan di Malaysia,” aku Dato Samsol. 

Ikut hadir bersama Dato Samsol di lobi Plaza Angsana Mall Johor Bahru adalah En Rahmat Md Noh Pengarah Jabatan Kebudayaan Negeri Johor dan En Lokman Junaidi Ketua Pemuda UMNO Air Hitam.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO