Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk konflik di Gaza, Palestina.
Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda (Laksda) Yayan Sofiyan di Dermaga Madura, Surabaya.
Bantuan itu berupa perlengkapan logistik yang memenuhi 17 unit truk. Nantinya, bantuan akan diberangkatkan ke Gaza, Palestina menggunakan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) milik TNI-AL.
"Alhamdulillah bantuan sudah diserahkan dan akan segera diberangkatkan. Kita fokus pada kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, kebutuhan bayi, peralatan mandi, kesehatan, pakaian, serta perlengkapan tidur," kata Adhy, dalam rilisnya.
Bantuan logistik tersebut antara lain sarden 941 karton, mie instan 53 karton, beras 31 sak, air mineral 17 galon dan 228 karton, makanan ringan 125 karton dan 3.032 pcs, minuman instan 5.558 pcs, bubur instan 4 dus dan 88 pcs, dan dressing 240 pouch.
Ada pula handuk 14.483 pcs, sabun mandi 10 karton dan 72 pcs, pakaian dewasa 2.723 pcs, pakaian dalam dewasa 6.125 pcs, pakaian anak 3.521 pcs, pakaian dalam anak 3.194 pcs, mukena 86 pcs, mantel 601 pcs, paket sandang laki-laki 1.025 paket, dan paket sandang perempuan 1.000 paket.
Tak lupa dikirimkan pula kaos kaki bayi 127 pcs, popok anak 201.905 pcs, susu UHT 201 dua, susu anak 1.348 dus, underpad 960 pcs, 0embalut 530 pack dan 4.702 pcs, obat-obatan 167 dus, kapas/zak 311 pcs, kasa 555 rol, popok dewasa 8.881 pcs, selimut 24.723 pcs, sprei 1.020 pcs, bedcover 156 pcs, dan bantal 500 pcs.
"Bantuan ini mungkin memang tidak besar. Tapi besar harapan kami agar ini dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita dan setidaknya memberikan sedikit kenyamanan," kata Adhy.
Untuk saat ini, jelas Sekdaprov Adhy, target utama dari pengiriman ini adalah agar bantuan sampai langsung ke Palestina. Mengingat, daerah konflik bukanlah zona yang dapat dimasuki dengan mudah.
"Kita sekarang hanya bisa berdoa. Semoga bantuan ini sampai ke Palestina tanpa suatu halangan apapun. Akan banyak tantangan dan bahkan bisa berhadapan dengan maut. Maka kita doakan juga agar personel yang ikut mengirimkan langsung selalu aman," katanya.
Sementara itu, Laksda Yayan mengatakan bahwa KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) telah dipersiapkan untuk pemberangkatan. Salah satu hal besar yang dilakukan adalah dengan mengubah warna kapal menjadi putih sesuai dengan peraturan Red Cross.
"Dulunya ini abu-abu yang berarti kapal ini kapal combatant. Jadi abu-abu itu masih bisa ditembaki. Kalau putih dan ada tanda Red Cross seperti ini, menandakan ini kapal medis yang tidak boleh diserang. Kalau diserang, akan ada konsekuensi sesuai dengan hukum humaniter internasional," jelasnya.
Laksda Yayan juga mengatakan, lokasi bersandarnya kapal ini masih menunggu negosiasi dengan pihak-pihak yang terlibat konflik. Jika tidak dapat langsung ke Gaza, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) kemungkinan akan berhenti di Beirut atau Mesir sebelum bantuan dikirim ke Gaza.
Selain bantuan Pemprov Jatim, kapal ini juga membawa bantuan dari Forkopimda, stakeholder, dan kelompok masyarakat. Antara lain Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Pemkot Batu, Pemkab Mojokerto, Pemkab Sidoarjo, Pelindo Regional, Yayasan Sosial Al Falah, Islamic Parenting Group, dan Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024