Menu


Tertua di Jawa Timur, Candi Badut di Kota Malang Ternyata Punya Ciri yang Khas

Tertua di Jawa Timur, Candi Badut di Kota Malang Ternyata Punya Ciri yang Khas

Kredit Foto: Republika/Wilda Fizriyani

Konten Jatim, Malang -

Di Kota Malang, Jawa Timur, terdapat sebuah candi bercorak Hindu yang diberi nama Candi Badut. Candi Badut dibangung pada abad ke-9 Masehi atau pada masa kejayaan Kerajaan Mataran Kuna.

Kini, Candi Badut merupakan destinasi wisata sejarah dengan beberapa capaian seperti menjadi candi tertua di Jawa Timur juga bukti kejayaan kerajaan yang membangunnya.

Candi Badut terletak di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kota Malang. Candi Badut menghadap ke arah barat, dengan latar belakang Gunung Arjuno dan Gunung Semeru.

Bagian Candi Badut

Untuk bagian-bagiannya, Candi Badut terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki candi, badan candi, dan kepala candi.

Kaki candi berbentuk bujur sangkar, dengan ukuran 10,76 meter x 10,76 meter. Badan candi berbentuk persegi panjang, dengan tinggi 8 meter. Di bagian kepala candi ada stupa, yang melambangkan alam semesta.

Untuk bagian dinding luar candi dihiasi dengan relief-relief yang menggambarkan berbagai kisah Hindu, seperti kisah Ramayana, Mahabharata, dan kisah-kisah tentang Dewa Siwa.

Di dalam candi terdapat arca Durga Mahisasuramardini, yang merupakan perwujudan dari Dewi Durga yang sedang membunuh seekor lembu berkepala manusia.

Terdapat ciri khas lain yang membedakan Candi Badut dari candi lain di Jawa Timur. Yakni, pahatan kalamakara yang menghiasi ambang pintunya.

Pada umumnya relief kepala raksasa yang terdapat di candi-candi Jawa Timur dibuat lengkap dengan rahang bawah, namun kalamakara yang terdapat di Candi Badhut dibuat tanpa rahang bawah, mirip dengan yang didapati pada candi-candi di Jawa tengah.

Sejarah Ditemukannya Candi Badut

Candi Badut pertama kali ditemukan pada tahun 1921 oleh seorang penjelajah Belanda bernama J.L.A. Brandes. Candi ini kemudian dipugar pada tahun 1931 oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur.

Berdasarkan penelitian, candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Pasalnya, diketahui candi ini dibangun karena hubungan baik Kerajaan Kanjuruhan dengan Kerajaan Mataram. Usianya sendiri mencapai 1400 tahun.

Para arkeolog memperkirakan, bahwa Candi Badut dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan. Hal itu terkutip dalam Prasasti Dinoyo (tahun 682 Caka atau 760 M), yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, dijelaskan bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan adalah di daerah Dinoyo.

Ada juga arkeolog yang berpendapat bahwa kala itu merupakan zaman keemasan Raja Liswa. Sosok Raja Gajayana dikenal yang sangat suka melucu sehingga kerap membuat Raja Liswa senang.

Akhirnya, sebagai bentuk penghormatan, Raja Liswa membangunkan candi dan dinamakan Candi mBadhut. Namun, belum ada bukti terbaru soal teori itu. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Blok-a.com.