Candi Jabung di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih tampak baik.
Terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Candi Jabung berdiri kokoh di sebidang tanah seluas 35 meter X 40 meter, terletak pada ketinggian delapan meter di atas permukaan laut.
Struktur candi ini terbuat dari batu bata merah berkualitas tinggi dan penuh relief. Ketinggian candi mencapai 15,58 meter, dengan panjang 13,13 meter, dan lebar seluas 9,60 meter menghadap ke barat.
Berdasarkan kitab Nagarakertagama, Candi Jabung juga kerap disebut ‘Bajra’ atau dalam Pararaton disebut sebagai tempat pemakaman salah satu keluarga raja. Di candi ini dimakamkan Bhre Gundal yang merupakan salah satu keluarga raja.
Disebutkan pada tahun 1359 Masehi, Raja Hayam Wuruk pernah mengunjungi candi ini pada momen ‘Lawatan’ atau ziaroh keliling tanah Jawa.
Candi Jabung sendiri merupakan bangunan bercorak Budha, dibangun demi tiga dewa. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan suci dalam kepercayaan umat Budha. Sementara sebutan ‘Jabung’, diambil dari nama pohon yang banyak tumbuh di area sekitar candi.
Meski memiliki nilai sejarah tinggi, Candi Jabung relatif sepi. Padahal akses menuju situs ini tidaklah rumit, hanya berjarak sekitar 500 meter ke arah selatan, dari Jalan Raya Surabaya–Situbondo. Masuknya pun gratis.
Alvi, satu-satunya pengunjung yang ditemui mengatakan ia sengaja datang karena penasaran dengan candi yang ia ketahui dari buku pelajaran sekolah.
“Ya saya penasaran saja, seperti apa itu Candi Jabung, setelah membaca dari buku sejarah di sekolah,” kata pengunjung asal Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, dikutip dari akurat.co.
"Saya bisa belajar, dan lebih tertarik lagi dalam mempelajari sejarah. Bahkan untuk tugas dari kampus saya, saya juga kebetulan ditugaskan untuk mencari sejarah Probolinggo,” ucap mahasiswa Universitas Negeri Jember ini.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan