Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, seluruh perguruan pencak silat di kabupatennya sepakat mengganti tugu berlambang organisasi pencak silat dengan tugu pancasila.
“Sangat sayang kalau menghilangkan begitu saja tugu yang sudah ada tanpa mempertimbangkan proses teman-teman saat mendirikannya. Solusi terbaik akhirnya dengan pemugaran. Semuanya akan diganti dengan tugu Pancasila yang merupakan dasar negara,” kata Sugiri.
Sugiri mengatakan bahwa sudah berulang kali berembuk bersama pimpinan perguruan pencak silat agar bersedia menghibahkan tugu lambang perguruan masing-masing ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Setelah itu, menggantinya dengan tugu Pancasila sehingga tidak tersekat-sekat berdasarkan kelompok.
“Biarkan Pancasila yang mengikat persatuan dan kesatuan kita,” terangnya.
Dengan begitu, lanjut Kang Bupati, tidak ada lagi bendera yang lebih tinggi dari Merah Putih.
Pun, tidak ada lambang yang lebih gagah dibandingkan Garuda Pancasila.
“Dan tidak ada lagi pengikat selain Pancasila,'' ungkapnya.
Menurut Kang Bupati, pemugaran tugu berlambang perguruan pencak silat yang jumlahnya di Ponorogo mencapai 600 tidak akan mengurangi harkat dan martabat pihak mana pun.
"Tugu yang sudah ada di-Pancasila-kan. Gambar paling atas adalah Garuda Pancasila dan di bawahnya lima sila dari Pancasila dengan lambangnya masing-masing. Nanti ada tulisan support by perguruan pencak silat yang mendirikan tugu itu di bagian paling bawah," jelasnya.
Pemkab Ponorogo yang menanggung seluruh biaya pemugaran tugu. Kang Bupati segera menggelar rapat bersama para camat agar pemugaran dapat berlangsung serentak.
“Sudah disiapkan anggaran pemugaran dari APBD,” pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
