Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan pihaknya tengah mendalami kasus tewasnya seorang pesilat berinisial RNH (17) asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
RNH dilaporkan meninggal dunia saat mengikuti latihan di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik.
Sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat dibawa ke RSUD Ibnu Sina setelah pingsan usai ditendang di bagian dada ketika latihan tersebut.
“Benar ada kejadian tersebut, dan masih dilakukan autopsi di RSUD Ibnu Sina,” kata Aldhino dalam pernyataannya.
Aldhino hanya menyampaikan, saat ini telah ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk pelatih yang saat kejadian duel.
Kronologi kejadian meninggalnya pesilat RNH bermula saat korban berlatih bersama halaman salah satu sekolah yang juga diikuti belasan siswa.
Pelatih sebenarnya sudah menanyakan kepada korban sedang sakit sebelum memulai latihan. Korban RNH saat itu menjawab tidak sakit.
Latihan pun berlanjut dengan sabung atau duel antar-anggota salah satu perguruan silat.
Korban ikut latihan duel dengan anggota. Setelah itu, RNH melakukan latihan sabung bersama pelatih.
Awalnya, korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong. Pelatih melakukan serangan balik menendang korban. Dengan satu kali tendangan, korban terjatuh terlentang ke tanah dan pingsan.
Pelatih dan anggota lainnya sebenarnya sempat memberikan pertolongan. Akan tetapi kondisi RNH semakin lemas. Korban pun kemudian dibawa ke Puskesmas Pandeng menggunakan sepeda motor.
Saat perjalanan ke puskesmas itulah korban meninggal dunia. Ketika diperiksa petugas medis, korban mengalami luka memar pada bagian dada.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024