Piala Dunia U-17 2023 sebentar lagi akan memulai "kick-off" perdana tanggal 10 November mendatang.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyerahkan kepada FIFA empat stadion sebagai venue pertandingan dalam turnamen sepak bola kelompok usia itu.
Salah satunya adalah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Kota Surabaya yang telah ditetapkan sebagai lokasi digelarnya upacara pembukaan Piala Dunia U-17 itu.
Seperti apa kesiapan, spesifikasi, dan kisah dari stadion kebanggaan milik warga Surabaya itu? Berikut artikel ulasannya oleh Konten Jatim.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa Stadion GBT sudah siap menggelar upacara pembukaan dan pertandingan pembuka Piala Dunia U-17.
"Sejak 27 Oktober lalu empat stadion-stadion utama untuk Piala Dunia U-17 sudah diserahkan ke FIFA. Artinya, sudah memenuhi persyaratan dan kelayakannya diapresasi sangat positif," kata Erick dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).
Stadion GBT dan tiga stadion lainnya, lanjut Erick, akan menjadi tempat terbaik sejajar dengan kota dan negara sepak bola dunia lainnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, semua catatan perbaikan dari FIFA yang menjadi ranah Pemkot Surabaya, sudah dieksekusi.
Itu termasuk jalur disabilitas, area wartawan, tribune VIP, dan juga lahan parkir hingga pagar lapangan yang sudah dalam kondisi tertutup semua.
Khusus akses disabilitas di GBT lokasinya dipindah dari sebelumnya ada di Gate 9, 10, 13, dan 14 kini dipindah ke Gate 1.
Tak hanya itu, dalam pengecekan penerangan, FIFA menemukan bahwa penerangan Stadion GBT memenuhi standar FIFA sebesar 2.400 lux.
Otoritas sepak bola internasional itu juga sempat melakukan pengecekan struktur tanah, lapangan, panjang rumput Stadion GBT.
Serta sistem penyiraman dan drainase dengan alat instrumen yang mereka bawa. Hasil pengecekannya memuaskan.
Selain menjaga tingkat kerataan rumput, perawatan yang dilakukan juga menyangkut penebaran pasir khusus dan pemberian bibit secara rutin agar permukaan lapangan ideal.
Artinya, stadion berkapasitas 46.806 penonton itu telah siap menjadi tempat pertandingan negara-negara yang tergabung di Grup A yang terdiri atas Indonesia, Ekuador, Panama, dan Maroko.
Pemerintah Kota Surabaya, selaku pemilik dan pengelola Stadion GBT, menerangkan bahwa rumput di lapangan ini telah menggunakan zoysia japonica.
Ini merupakan hasil renovasi oleh Pemkot Surabaya yang direkomendasikan FIFA untuk gelaran Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia.
Lebih lanjut, kisah Stadion GBT berawal dari statusnya sebagai stadion serbaguna yang terletak di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya merupakan bagian dari GOR Surabaya.
Kompleks olahraga lainnya terdiri dari stadion dalam ruangan dan masjid. Meski serbaguna, Stadion GBT sebagian besar digunakan untuk pertandingan sepak bola.
Dari sisi sejarah, stadion ini dibangun untuk menggantikan Stadion Gelora 10 November, kandang klub Persebaya Surabaya sebelumnya.
Pembangunan Stadion GBT dimulai tanggal 1 Januari 2008 dan selesai pada 2010, dengan biaya mencapai Rp500 miliar.
Stadion ini kemudian digunakan untuk pertandingan sepak bola dan dijadikan sebagai markas baru Persebaya Surabaya.
Nama stadion ini diambil dari nama Bung Tomo yang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO