Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan Gunung Bromo bakal diresmikan dalam waktu dekat.
Artinya, hal itu tak jauh dari fenomena pecahnya jembatan kaca di salah satu objek wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menewaskan seorang pengunjung pada 25 Oktober lalu.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo memastikan bahwa jembatan kaca Bromo di Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, itu telah melalui uji beban dan aman untuk digunakan.
Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Heri Wahyudi mengatakan bahwa Jembatan Kaca Seruni Point direncanakan akan diresmikan pada 29 November 2023.
Peresmian jembatan direncanakan akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau diwakilkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Heri menjelaskan bahwa jembatan kaca ini menggunakan lantai berstruktur kaca berlapis atau laminated tempered glass setebal 25,55 milimeter.
Jembatan yang menjulang setinggi 80 meter di atas jurang Seruni Point, memiliki tiang bor bertulang baja dengan dua lapis kaca tempered setebal 5 cm.
“Jembatan kaca di kawasan Bromo yang membentang antarbukit sepanjang 120 meter dengan lebar 1,5 sampai 3 meter ini secara keseluruhan pengerjaannya sudah selesai dan siap dioperasikan,” kata Heri dalam keterangannya.
Heri memastikan bahwa secara keseluruhan, jembatan kaca ini telah melewati berbagai uji kelayakan.
Selain dari Kementerian PUPR, pengetesan kaca dan struktur jembatan tersebut juga telah melibatkan uji laboratorium di Bandung, Jawa Barat.
Dengan demikian, jembatan ini siap beroperasi dan memungkinkan pengunjung untuk menikmati pengalaman yang mendebarkan dengan aman.
Ia berharap peresmian jembatan kaca ini akan mengharumkan nama Probolinggo, khususnya di sektor wisata.
“Jembatan Seruni Point mampu menahan beban hingga 9 ton atau setara dengan 100 orang. Kami akan segera menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi pengunjung,” tambahnya.
“Terlebih lagi peresmiannya akan dilakukan di akhir tahun. Semoga dengan ini bisa membawa nama Probolinggo khususnya sektor wisata lebih harum,” lanjutnya.
Dijelaskan dalam situs Kementerian PUPR, jembatan ini termasuk dalam kategori jembatan gantung pejalan kaki (suspended cable) dengan lantai kaca pengaman berlapis laminated glass ketebalan 12 mm yang direkatkan menggunakan lapisan vinyl interlayer.
Loading test telah dilakukan menggunakan karung berisi pasir seberat 70 kg yang setara dengan berat satu orang dewasa, tetapi hanya sepuluh persen dari daya tahan desain jembatan.
Dalam uji laboratorium di Bandung, kaca laminated tempered yang digunakan telah diuji dan dinyatakan sangat kuat.
Bahkan saat mengalami kerusakan, kaca tersebut tidak akan langsung pecah menjadi kepingan-kepingan, melainkan akan retak dalam bentuk kubus-kubus kaca.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO