Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya melaporkan kemiskinan Kota Pahlawan berhasil turun menjadi 4,65 persen per Maret 2023.
Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji menyebut gotong royong semua pihak berperan dalam pengendalian warga dalam kategori miskin.
"Kemiskinan di Surabaya bisa dikendalikan berkat gotong-royong semua pihak dalam upaya pencegahan hingga penanggulangan warga miskin," kata Armuji seperti dilansir dari Antara.
Menurut sumber yang dirilis 25 Oktober 2023 itu, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan/GK) di Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai 136,37 ribu jiwa.
Jumlah ini berkurang sebesar 1,84 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi Maret 2022 yang sebesar 138,21 ribu jiwa.
"Konsentrasi dengan menekan Pengangguran melalui program padat karya, pemberdayaan UMKM (usaha mikro kecil menengah) hingga bursa kerja bagi warga Surabaya," kata Cak Ji, sapaan akrab Armuji.
Ia melanjutkan, beberapa program unggulan yang dijalankan Pemkot Surabaya yang dinilai bisa menekan angka kemiskinan di antaranya padat karya, program beasiswa pendidikan bagi warga tidak mampu dan program yang mendukung peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Kami juga semua bekerja sama untuk terus melakukan pendataan dan pengawasan bagi warga yang tidak mampu lalu diberikan intervensi kebijakan. Jadi bukan menghapus datanya namun menghapus kemiskinan itu sendiri," ujarnya.
Cak Ji menceritakan, salah satu hal konkrit kegiatan padat karya yang telah dinikmati warga Surabaya di antaranya kalangan ibu-ibu pelaku UMKM dengan menjadi penyedia bantuan makanan bagi lansia, balita stunting atau kerdil hingga usaha binaan Pemkot Surabaya.
"Dari situ merupakan cerminan bahwa APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk rakyat bisa dirasakan segenap lapisan masyarakat," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO