Menu


Fakta Tren Siswa SD Menyayat Tangan di Jawa Timur, Ikut-ikutan Konten Viral hingga Depresi

Fakta Tren Siswa SD Menyayat Tangan di Jawa Timur, Ikut-ikutan Konten Viral hingga Depresi

Kredit Foto: Unsplash/Solen Feyissa

Konten Jatim, Surabaya -

Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso Sugiono Eksantoso mengungkapkan tren menyayat tangan oleh sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di wilayahnya.

Tren menyayat tangan itu sebelumnya juga pernah melanda banyak siswa SD di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

"Sementara ada beberapa memang (melukai tangan dengan silet," kata Sugiono seperti dilansir Suara.com.

Namun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait berapa siswa yang terpengaruh tren menyayat tangan tersebut.

Sugiono menjelaskan, luka bekas sayatan itu kemudian ditutupi tinta. Para siswa ini ikut-ikutan tren tersebut setelah menonton YouTube. "Mereka mengikuti tren di YouTube itu," ungkap dia.

Dinas Pendidikan Bondowoso, tutur Sugiono, meyakini bahwa ada siswa yang mengikuti tren tersebut diduga mengalami depresi.

"Kemungkinan ada juga yang depresi," imbuh dia.

Sekolah-sekolah di Bondowoso, jelas Sugiono, diimbau untuk melakukan pengecekan terhadap siswa. Selain juga meningkatkan peran guru bimbingan konseling (BK) dan agama.

"Saya minta laporan hasil pemeriksaan semua sekolah terhadap siswa hari ini," kata dia.

Sebelumnya, belasan belasan siswa SD di Situbondo menyayat tangannya sendiri demi ikutan tren viral di media sosial.

Belakangan diketahui, para siswa tersebut melakukannya karena mengikuti tren viral di TikTok.

Mereka menggunakan alat kesehatan berbentuk stik yang biasanya dipakai untuk memeriksa kadar gula darah.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.