Menu


Melihat dari Dekat Madura Ethnic Carnival 2023

Melihat dari Dekat Madura Ethnic Carnival 2023

Kredit Foto: Pemkab Sumenep

Konten Jatim, Surabaya -

Gelaran Madura Ethnic Carnival 2023 mendapat apresiasi dari budayawan Madura Ibnu Hajar.

Acara seperti Madura Ethnic Carnival 2023 ini tentu berpotensi melahirkan kreator-kreator dalam hal bagaimana mendesain fashion ataupun bagaimana memunculkan ide-ide inspiratif bagi para penontonnya.

Jadi, kata Ibnu, masyarakat Sumenep juga harus realistis melihat even yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

“Ya jangan bandingkan dengan kota-kota lain yang memulai lebih dulu. Kita baru 2 tahun memulai even karnaval seperti ini. Proses itu kan tidak semuanya sempurna, ada nada minor, ada tanggapan miring dari masyarakat misalnya,” kata Ibnu, seperti dikutip dari blok-a.com.

Tapi dirinya melihat even ini dalam perspektif positif. Karena berawal dari sinilah akan menggugah kreator-kreator muda lokal untuk berkarya Artinya ruang ini sudah dibuka oleh pihak Pemkab Sumenep yang kolaborasi dengan teman-teman komunitas jurnalis.

Pemkab Sumenep sudah membuka ruang kreasi sehingga masyarakat menilai ini lo persoalan-persoalan karya, persoalan seni, tampilan-tampilan di pentas. Jadi pihaknya berharap kreativitas ini lebih hebat lagi kedepannya.

“Saya melihatnya bagaimana bahan-bahan dasar busana atau fashion berbahan lontar atau daun siwalan. Ini kan memperkenalkan Madura betul. Tinggal bagaimana mengkreasikan. Dari yang ditampilkan banyak fashion bermotif sapi, pecut, dan model-model kesenian kerapan sapi lainnya,” kata Ibnu bangga.

Ditambahkan, membuat kreator yang melahirkan karya fashion berbahan daun siwalan, itu kan mengambil dari simbol-simbol Madura. Hanya saja persoalannya bagaimana memberkan ruh pada karya budaya itu pada akhirnya. Sehingga akan lebih baik lagi kedepannya.

Jadi kalau ada sebagian masyarakat yang berpandangan bahwa ini menghabiskan anggaran saja. Untuk hal itu, dirinya malah merespon positif.

“Persoalan melahirkan karya seni budaya itu kan bukan persoalan instan. Membuat karya itu kan tidak segampang bikin pisang goreng, yang langsung jadi. Itu semua butuh proses. Maka penikmat-penikmat seni budaya juga perlu memahami tentang ini,” ujarnya.

Initnya sebagai budayawan, dirinya menyambut baik agenda atau even yang digelar oleh Pemkab Sumenep. Kedepannya di menilai perlu dikembangkan lagi even seperti Madura Ethnic Carnival ini.

“Saya berharap bagaimana kreator-kreator muda Sumenep, anak-anak muda Sumenep mampu melahirkan karya, bukan diam tanpa karya. Ini sebentuk proses kebudyaaan yang perlu diparesiasi,” pungkas dia.

Dia juga memberi harapan sekaligus PR bagi teman-teman panitia penyelenggara even di Sumenep agar berkonsultasi ke seniman dan budayawan. Tujuannya agar even kedepannya lebih spektakuler.

“Banyak berkonsultasilah dengan seniman, budayawan dan lain-lain. Jangan hanya studi banding ke luar kota,” tutupnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Blok-a.com.