Menu


Monumen Gubernur Suryo, 'Ukir' Pembunuhan Oleh Pemberontak PKI Kini Jadi Tempat Wisata

Monumen Gubernur Suryo, 'Ukir' Pembunuhan Oleh Pemberontak PKI Kini Jadi Tempat Wisata

Kredit Foto: ngawikab.go.id

Konten Jatim, Jakarta -

Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berdiri sebuah monumen bersejarah dari tokoh gubernur pertama Jawa Timur Raden Mas Tumenggung (RMT) Ario Soerjo.

Monumen ini merupakan tanda hormat masyarakat Ngawi dan Jawa Timur kepada sang gubernur.

Monumen Gubernur Suryo didirikan pada 28 Oktober 1975, 27 tahun setelah kematiannya dalam pembunuhan oleh pemberontak Partai Komunis Indonesia (PKI) di Ngawi.

Ia tewas bersama dua orang pengawal yang merupakan perwira kepolisian saat itu.

Profil Singkat Gubernur Suryo

RMT Ario Soerjo merupakan gubernur pertama Jawa Timur dari tahun 1945 hingga tahun 1948. 

Ia lahir di Magetan 9 Juli 1895 dari pasangan Raden Mas Wiryosumarto, berprofesi sebagai Ajun Jaksa di Magetan, dan Raden Ayu Kustiah.

Sebelum menjadi gubernur, Soerjo menjabat sebagai Bupati Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943.

Pascaproklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945, Soerjo ditunjuk sebagai gubernur Jawa Timur.

Monumen Gubernur Suryo 

Kabupaten Ngawi menjadi tempat tewasnya Gubernur Soerjo yang dibunuh oleh simpatisan PKI. Itu terjadi pada 9 November 1948.

Gubernur Jawa Timur bersama dua orang polisi dicegat di Desa Walikukun, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi oleh pasukan pro PKI. Jasad mereka ditemukan terbunuh sesudahnya.

Soerjo dimakamkan di Makam Sasono Mulyo. Sebuah monumen kemudian dibangun untuk mengenang jasa-jasanya yang terletak di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.

Di Monumen Gubernur Suryo terdapat pula kronologi kejadian yang terletak pada diorama monumen.

Monumen terletak di sebelah Barat berjarak 20 Km dari Kota Ngawi tepatnya di Hutan petak 59 dengan Luas 11,3 hektare dan di petak 60 Luas 12,5 hektare, Total keluasan Monumen Suryo dari kedua petak tersebut 24,8 hektare.

Selain menjadi kenangan sejarah, Monumen Gubernur Suryo juga sebagai tempat penangkaran rusa dan pasar burung.

Sampai dengan saat ini telah hidup sehat 21 ekor rusa dan 57 kios pasar dengan berbagai macam jenis burung berikut pernak-pernik kerajinan dari kayu jati.

Kicauan burung di kios pasar menambah suasana sekitar monumen menjadi sangat teduh nyaman dan menyenangkan.

Demi kenyamanan pengunjung, di kawasan wisata ini telah disediakan berbagai fasilitas dasar seperti musala, ruang informasi, taman bermain, dan sebuah pendopo.

Para pengunjung tidak dipungut biaya masuk untuk menikmati segala fasilitas dan daya tarik wisata alam yang satu ini. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan