Berbagai jenis oleh-oleh khas Jember yang memiliki rasa manis, salah satunya adalah suwar-suwir. Suwar-suwir memiliki rupa hampir seperti dodol namun teksturnya lebih padat.
Mengutip berbagai sumber, suwar-suwir berbahan utama fermentasi singkong atau tape. Tape tersebut kemudian dicampur bahan lainnya yaitu gula, susu dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jenang Mirah Khas Ponorogo, Awalnya Dijajakan Keliling Kini Dikenal hingga Mancanegara
Pembuatan suwar-suwir hampir sama dengan dodol atau jenang. Bahan-bahan tadi kemudian dicampur dan dimasak dengan wajan besar dan diaduk hingga rata dan kental.
Setelah dirasa kekentalannya cukup, adonan kemudan ditaruh di atas loyang dan tambahkan dengan pewarna makanan. Bahan suwar-suwir yang sudah mengeras kemudian dipotong kecil-kecil, lalu dibungkus kertas minyak dan dilapisi plastik.
Mengutip laman resmi Pemkab Jember, camilan Suwar Suwir memiliki ciri khas berwarna cerah seperti hijau, putih, cokelat, hingga merah. Pemberian warna cerah pada Suwar Suwir bertujuan agar menarik perhatian pembeli.
Suwar-suwir sendiri sudah ada di Jember sejak era Belanda. Jajanan manis ini memiliki banyak peminat karena memiliki rasa manis legit menimbulkan sensasi ketagihan di lidah.
Selain sebagai oleh-oleh, bagi masyarakat Jember di pedesaan menyajikan suwar-suwir sebagai hidangan di waktu-watu spesial salah satunya saat kenduri, hajatan hingga lebaran.
Camilan suwar-suwir ini bisa ditemukan toko oleh-oleh khas Jember, salah satunya di Jalan Trunojoyo Jember Kota. Suwar-suwir bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO