Lamongan memiliki destinasi wisata yang cukup unik. Gunung Pegat, meski menyandang nama 'gunung' namun sebenarnya bukan gunung pada umumnya.
Gunung Pegat adalah perbukitan kapur yang memanjang yang dipisahkan oleh jalan lintas Lamongan-Jombang.
Baca Juga: Mengenal Candi Songgoriti yang Berada di Lembah Gunung Kawi dan Arjuno
Mengutip laman Direktori Pariwisata RI, Gunung Pegat memiliki panorama yang cukup menarik. Oleh sebab itu banyak wisatawan yang menyempatkan diri singgah ke lokasi bukit ini.
Bukan hal aneh jika setiap tempat wisata memiliki mitos. Gunung Pegat memiliki mitos bahwa jika ada sepasang kekasih yang melewati gunung ini, hubungannya kemungkinan besar tidak akan berjalan lancar.
Mitos Gunung Pegat
Ada mitos yang Masyarakat sekitar begitu meyakininya hingga saat ini. Mengutip laman Lamongan Tourism, konon di era kolonial, Belanda memutuskan untuk membuat jalan di titik perdagangan, yaitu Babat-Jombang.
Namun di kawasan tersebut ada gunung kapur yang dianggap sebagai penghalang jalan. Hingga akhirnya pemerintah kolonial melakukan pekerjaan berat, yaitu membelah gunung tersebut.
Hal tersebut dilakukan tentunya dengan penerapan kerja paksa. Masyarakat sekitar dipaksa untuk melakukan pekerjaan membelah gunung tanpa digaji. Dari kerja paksa ini, banyak memakan korban jiwa.
Keadaan ini membuat warga yang dipaksa ikut kerja paksa sakit hati, emosi dan mengucapkan sumpah. Sumpah tersebut adalah siapapun yang melewati gunung ini, maka tidak akan menemukan kebahagiaan jika sudah berkeluarga.
Sementara bagi yang belum berkeluarga, keluarga tersebut tidaklah menjadi keluarga yang bahagia. Bahkan akan menjadi keluarga yang selalu dihinggapi kesulitan hidup terutama terus mengalami perpisahan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024