Gunung Kelud menjadi salah satu gunung api yang disukai oleh wisatawan maupun pendaki gunung. Layaknya gunung api lain, Gunung Kelud memiliki keindahan alam yang memanjakan mata pengunjungnya.
Namun, seperti banyak gunung api lain di Tanah Air, terdapat sejumlah misteri yang menyelimuti Gunung Kelud. Beberapa di antaranya konon sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Budha berjaya di Indonesia, bahkan masih terdengar sampai sekarang.
Salah satu yang misteri paling terkenal adalah legenda Lembu Suro yang menyelimuti wilayah Gunung Kelud.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Kediri (Bag. 1): Proses Berdirinya Kerajaan Kediri
Lembu Suro di Gunung Kelud
Mengutip Suara.com dan sumber lain pada Jumat (25/8/2023) Lembu Suro merupakan salah satu cerita yang telah mengalir turun temurun di kalangan masyarakat, menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah Indonesia.
Cerita ini membawa kita pada sebuah kisah tentang penghianatan dan takdir tragis yang terjadi di puncak Gunung Kelud. Dalam berbagai versi cerita, kita dapat melihat elemen-elemen misteri yang menghubungkan legenda ini dengan kejadian meletusnya Gunung Kelud.
Kisah legenda Lembu Suro dimulai dengan sayembara yang diadakan oleh Raja Brawijaya dari Kerajaan Kediri. Raja ingin menemukan suami untuk putrinya yang bernama Putri Diah Ayu Pusparini. Sayembara ini menjadi titik awal dari peristiwa-peristiwa yang membawa kita pada kisah mistis yang dikenal hingga kini.
Lembu Suro, seorang pemuda dengan kepala yang menyerupai kerbau, muncul sebagai peserta terakhir dalam sayembara itu. Ia berhasil memenuhi syarat dengan merenggangkan busur Kyai Garudayaksa dan mengangkat Gong Kyai Sekardelima.
Namun, sang putri dan raja merasa terhina dengan penampilan Lembu Suro yang berbeda. Meskipun demikian, Raja Brawijaya tidak bisa membatalkan janjinya. Lantas, Putri Diah Ayu Pusparini kemudian menempatkan syarat baru kepada Lembu Suro.
Sang pelamar harus membuatkan sumur di puncak Gunung Kelud dalam satu malam. Dengan kesaktiannya, Lembu Suro mampu menggali sumur tersebut. Namun, akhirnya ia dikhianati oleh sang putri dan raja yang menimbunnya dalam sumur yang ia buat sendiri.
Sebelum tertimbun, Lembu Suro mengucapkan sumpah mistis yang berbunyi, "Kediri dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung dadi kedung." Sumpah ini mengandung ramalan bahwa Kediri akan menjadi sungai, Blitar akan menjadi daratan, dan Tulungagung akan menjadi cekungan sungai.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Kediri (Bag. 2): Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri
Berbagai versi legenda tersebut memiliki persamaan dalam poin-poin utama, meskipun terdapat variasi dalam detail cerita. Yang menarik adalah bagaimana legenda Lembu Suro dihubungkan dengan kejadian meletusnya Gunung Kelud.
Dalam beberapa versi, sumpah Lembu Suro dikaitkan dengan peristiwa meletusnya gunung berapi tersebut. Meskipun belum ada bukti pasti yang dapat menghubungkan legenda dengan letusan Gunung Kelud, cerita ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan sejarah masyarakat sekitar Gunung Kelud.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024