Menu


Museum Dr. Soetomo, Wisata Edukasi untuk Menelusuri Perjalanan Hidup Pendiri Budi Oetomo

Museum Dr. Soetomo, Wisata Edukasi untuk Menelusuri Perjalanan Hidup Pendiri Budi Oetomo

Kredit Foto: Bappeda Litbang Kota Surabaya

Konten Jatim, Jakarta -

Surabaya memiliki berbagai museum yang menjadi saksi tokoh bangsa untuk memajukan Indonesia. Salah satu museum tersebut adalah Museum Dr. Soetomo.

Museum Dr. Soetomo adalah museum yang menampilkan riwayat hidup Dr Soetomo, tokoh pergerakan dan salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo.

Baca Juga: Menelusuri Industri Rokok Pertama di Surabaya lewat Museum House of Sampoerna

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada November 2017 meresmikan Museum Dr. Soetomo. Museum ini berlokasi di kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Bubutan No. 85-87 Kota Surabaya.

Mengutip laman Bappeda Litbang Kota Surabaya, Museum Dr. Soetomo memiliki 328 koleksi yang berupa alat-alat kesehatan dan foto-foto. Selain itu, di sana juga terdapat makam Dr. Soetomo. 

Fasilitas yang tersedia di Museum Dr. Soetomo adalah area parkir, pendopo, dan beberapa tepat menarik untuk berfoto. Pendopo di sekitar museum adalah pertemuan organisasi pergerakan pada masa kemerdekaan.

Sejarah Singkat Dr. Soetomo

Dr. Soetomo salah satu tokoh penting dalam perjuangan dan pergerakan rakyat Indonesia dalam perlawanan terhadap penjajah. 

Mengutip berbagai sumber, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) pada 1903. Soetomo kemudian mendirikan organisasi Boedi Utomo pada 1908 bersama teman-temannya di STOVIA.

Pada 1911, Soetomo lulus dari STOVIA dan bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Pada 1917, Soetomo menikahi seorang perawat asal Belanda.

Soetomo kemudian mendapatkan beasiswa dan menempuh pendidikan di Universitas Amsterdam dari 1919 hingga 1923. Di Universitas Amsterdam, Soetomo mengambil spesialis kedokteran.

Soetomo pun aktif mengikuti berbagai kegiatan. Salah satunya mengikuti Indische Vereeniging, bahkan sempat menjadi ketuanya pada 1921-1922.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan