Terdapat berbagai peninggalan bersejarah di Sidoarjo, salah satunya Candi Dermo. Candi Dermo berlokasi di Dusun Santren, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.
Di sekitar Candi Dermo memang ada peninggalan lainnya yang diperkirakan dibangun pada masa klasik Hindu-Buddha. Namun Candi Dermo memiliki struktur yang cukup lengkap dibanding lainnya.
Baca Juga: Candi Sumur, Jejak Peninggalan Kerajaan Majapahit di Sidoarjo
Mengutip laman Ditjen Kebudayaan RI, Candi Dermo merupakan gapura paduraksa dengan ukuran panjang 9 meter, lebar 7,7 meter, dan tinggi 13,20 meter. Di kanan dan kiri gapura pernah dilakukan ekskavasi dan menemukan struktur sayap gapura.
Sementara struktur lain yang ditemukan di sekitar Candi Dermo tidaklah setinggi ataupun selebar struktur milik Candi Dermo. Ukurannya hanya satu atau dua lapis bata yang terlihat dari permukaan.
Tidak Diketahui Siapa Pembuatnya
Keberadaan Candi Dermo dicatat dalam laporan Belanda yang ditulis pada awal abad ke-20. Meski demikian belum diketahui siapa pendiri Candi Dermo dan kapan bangunan ini didirikan.
Para ahli memperkirakan Candi Dermo didirikan pada abad ke-14 atau Kerajaan Majapahit. Hal tersebut berdasarkan bentuk Candi Dermo yang menyerupai Candi Bajang Ratu, salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto.
Pada 2015, dilakukan pemugaran tahap I dan dilanjutkan kegiatan pemugaran Tahap II pada Juni 2016.
Pemugaran dilakukan dengan penggalian untuk mencari dugaan adanya sumuran, pembongkaran, dan pengamatan untuk mencari bentuk arsitektural candi ini pada zaman dulu.
Namun Candi Dermo sudah mengalami pelapukan, pengeroposan, dan bagian pinggir-pinggirnya banyak yang sudah rusak. Pemugaran candi selesai pada 2020 dan setelah itu diresmikan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024