Apabila berkunjung ke Kediri, jangan lupa untuk menyicipi kelezatan getuk pisang, camilan tradisional yang sangat populer dan disukai oleh warga setempat.
Getuk pisang (gethuk gedhang dalam bahasa Jawa) adalah makanan khas Kediri yang berbahan dasar pisang.
Kuliner ini memiliki proses pembuatan, bahan, penyajian, hingga rasa yang berbeda dibandingkan dengan getuk biasa.
Getuk pisang sudah ada sejak zaman dahulu kala, dan makanan ini merupakan camilan tradisional warisan turun-temurun dari zaman kerajaan. Bahkan konon putri Kerajaan Kediri, Dewi Sekartaji sangat menyukai makanan ini.
Baca Juga: Ledre, Camilan Legendaris Khas Bojonegoro yang Populer sejak 1930
Adapun pisang yang digunakan untuk membuat getuk pisang ini adalah pisang jenis Raja Nangka. Pisang yang dipilih pun pisang yang masih belum matang.
Pisang jenis Raja Nangka dipilih, karena pisang jenis tersebut punya cita rasa yang khas dan aroma berbeda dibandingkan pisang-pisang jenis lainnya.
Pisang Raja Nangka punya rasa manis asam yang khas dan teksturnya yang agak keras, sehingga tidak lembek saat dikukus.
Tanaman pisang Raja Nangka ini juga dengan mudah ditemui di Kediri, yang ditanam di pekarangan rumah-rumah warga. Makanya tak heran apabila produksi pisang Raja Nangka di Kediri ini sangatlah banyak.
Getuk pisang ini biasanya dipilih menjadi oleh-oleh khas Kediri oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Tahu tersebut.
Bahan-bahan Membuat Getuk Pisang
Mengutip buku Jawa Timur Surga Kuliner karya Morena Cindo yang diterbitkan tahun 2011, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat getuk pisang adalah 3 buah pisang tanduk, 3 sdm tepung sagu, 100 gram gula bubuk, 100 ml santan kental, ¼ sdt garam, dan ¼ sdt vanili bubuk.
Sementara itu bahan pelengkapnya adalah ½ butir kelapa setengah tua, kupas, dan parut memanjang. ¼ sdt garam dan 1 lembar daun pandan. Serta, daun pisang dan lidi penyemat.
Baca Juga: Mengenal Tahu Takwa, Makanan Khas Kediri yang Ada Sejak Tahun 1912
Cara Membuat Getuk Pisang
Adapun cara membuatnya, pertama, pisang tanduk dikukus hingga matang, angkat, selagi panas haluskan, campur dengan gula bubuk dan santan kental, tambahkan tepung sagu, aduk rata.
Kedua, ambil selembar daun pisang, bungkus adonan bentuk lontong dan kukus selama 30 menit, angkat dan dinginkan.
Ketiga, kelapa setengah tua yang telah diparut campur dengan garam, aduk rata, beri daun pandan, kukus.
Keempat, potong getuk pisang sesuai selera dan taburi dengan kelapa parut. Kelima, getuk pisang siap dihidangkan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
