Kerajaan Kediri merupakan salah satu dari tiga kerajaan bercorak Hindu-Budha terbesar di Jawa Timur. Kerajaan ini menjadi leluhur dari kerajaan-kerajaan lain seperti Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit.
Keberadaan kerajaan ini awalnya bermula dari Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu yang sederhana. Namun, perlahan Kerajaan Kediri berkembang semakin pesat dan pada akhirnya dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar di Indonesia.
Dalam sejarahnya, puncak kejayaan Kerajaan Kediri akhirnya tercapai pada pemerintahan Raja Sri Jayabaya.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Kediri (Bag. 1): Proses Berdirinya Kerajaan Kediri
Puncak Kejayaan Kerajaan Kediri
Menghimpun informasi jurnal Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin dan sumber lain pada Kamis (18/8/2023), era ini terjadi pada abad ke-11 hingga awal abad ke-12, melambangkan kejayaan dan kekuatan yang menjadikan Kerajaan Kediri sebagai pusat kebudayaan, perdagangan, dan kebijakan di Jawa.
Raja Sri Jayabaya, tokoh sentral dalam puncak kejayaan Kerajaan Kediri, adalah penguasa yang diakui bijaksana dan adil. Kepemimpinannya memancarkan cahaya kebijaksanaan dan kemampuan hebat di bidang seni, sastra, serta keahlian ramalan. Kerajaan Kediri di bawah Jayabaya menjadi landasan bagi perkembangan seni, sastra, dan arsitektur.
Beberapa candi megah, termasuk Candi Penataran, Candi Jawi, dan Candi Sukuh, muncul sebagai lambang kreativitas dan prestise kerajaan pada masa ini. Seni bermekaran, mencerminkan kemewahan dan kesempurnaan gaya hidup raja serta masyarakat Kediri.
Baca Juga: Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag. 1): Kutukan untuk Kerajaan Singasari
Tidak hanya dalam seni, Kerajaan Kediri juga mengalami kemajuan dalam perdagangan, yang menjadi salah satu pilar penting kejayaannya. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah.
Sealin itu, Kerajaan Kediri menjalin hubungan dagang yang kuat dengan berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri. Kediri merajut jaringan perdagangan yang mencapai tingkat internasional, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran rakyatnya.
Namun, kekuasaan Kerajaan Kediri di bawah pemerintahan Sri Jayabaya tidak hanya terbatas pada wilayah Jawa. Dengan teritorial yang mencakup seluruh Pulau Jawa, sebagian Sumatera, pantai Kalimantan, dan Kerajaan Ternate.
Kerajaan Kediri menjadi kekuatan yang menginspirasi pengakuan dan pengaruhnya di kawasan Nusantara. Armada laut yang kuat menjadi salah satu ciri khas Kerajaan Kediri pada masa ini, memperkokoh posisinya sebagai kekuatan maritim yang patut dihormati.
Baca Juga: Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag. 2): 7 Korban Kutukan Keris Mpu Gandring
Raja Jayabaya, selain kepemimpinannya yang efektif, juga dikenal sebagai ahli ramalan. Karya-karyanya, seperti Jangka Jayabaya, telah mencapai tingkat mitos dalam budaya dan sejarah Indonesia. Ramalannya sering dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa penting di negeri ini, dan banyak yang percaya bahwa realitas saat ini adalah wujud dari prediksinya.
Kejayaan Kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Raja Sri Jayabaya mengukuhkan posisi Kerajaan Kediri sebagai kekuatan dominan dalam politik, ekonomi, dan budaya di kawasan Nusantara. Pengaruhnya yang luas, prestise seni dan sastra, serta cakrawala perdagangan yang mapan, menjadikan era ini sebagai tonggak penting dalam sejarah Kerajaan Kediri dan warisan budayanya yang kaya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024