Hari ulang tahun telah menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di berbagai belahan dunia. Bertambahnya usia seseorang membuat mereka berharap bisa mendapatkan sesuatu yang lebih besar di hari spesial tersebut.
Dalam banyak tradisi, ulang tahun dirayakan dengan pesta mulai dari pesta sederhana sampai pesta yang megah. Tidak jarang pesta ini mengundang orang-orang terdekat, menghabiskan waktu bersama dengan berbagai kegiatan seperti makan, minum, bernyanyi, dan bermain.
Namun, ketika hal ini berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma Agama Islam, muncul pertanyaan apakah merayakan ulang tahun diperbolehkan dalam pandangan Agama Islam.
Baca Juga: Pengertian Karamah dalam Islam: Arti, Etimologi dan Maknanya
Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Islam
Melansir situs Nahdlatul Ulama dan beberapa sumber lain pada Kamis (17/8/2023), hukum merayakan ulang tahun dalam Islam dapat dijelaskan melalui penafsiran dari berbagai sumber keislaman.
Menurut berbagai ulama dan ahli agama, perayaan ulang tahun diperbolehkan selama dilakukan dengan niat bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat umur yang diberikan. Namun, ada beberapa prinsip penting yang perlu diikuti untuk memastikan perayaan tersebut sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam literatur keislaman, terdapat pandangan dari beberapa ulama terkemuka mengenai hukum merayakan ulang tahun. Sebagai contoh, Al-Habib Muhammad bin Ahmad bin Umar Asy-Syathiri, ulama asal Yaman, menyatakan bahwa perayaan ulang tahun bisa menjadi momen untuk mengevaluasi diri dan berfokus pada perkembangan pribadi.
Baca Juga: Pengertian Istiqomah: Makna, Hikmah, dan Cara Menerapkannya
Oleh karena itu, merayakan ulang tahun dalam Agama Islam tidak semata-mata mengikuti tradisi non-Islam, tetapi dapat menjadi kesempatan introspeksi.
Selain itu, Syekh Dr. Yusuf Khathar Muhammad, pakar tasawuf di Universitas Sultan Muhammad Al-Fatih Turki, menekankan bahwa perayaan ulang tahun harus dijauhkan dari unsur-unsur kemungkaran seperti campur-baur antara laki-laki dan perempuan, minuman keras, dan tindakan yang bertentangan dengan syariat Islam.
Meskipun demikian, terdapat pandangan lain yang menganggap perayaan ulang tahun sebagai bentuk bid'ah (inovasi agama) karena tidak memiliki dasar yang jelas dalam ajaran Nabi Muhammad SAW. Namun, penting untuk diingat bahwa hukum merayakan ulang tahun dalam Islam tidak dapat dijelaskan dengan satu pandangan tunggal.
Terdapat variasi pendapat di kalangan ulama, dan kesimpulannya adalah bahwa perayaan ulang tahun diperbolehkan selama dilakukan dengan niat yang baik, tidak melibatkan kemaksiatan, dan tidak bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Intinya adalah menjaga kesucian dan ketaatan kepada Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan.