Menu


Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag.3): Di Mana Keberadaannya Sekarang?

Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag.3): Di Mana Keberadaannya Sekarang?

Kredit Foto: Twitter/Putra Nusantara

Konten Jatim, Depok -

Keris Mpu Gandring, sebuah pusaka yang penuh dengan kisah misteri dan tragedi, telah menjadi salah satu ikon legendaris dalam sejarah Kerajaan Singasari. Masyarakat biasa bahkan mengetahui legenda keris ini.

Konon, keris ini tidak hanya memiliki kekuatan magis yang luar biasa, tetapi juga menjadi sumber pertumpahan darah dan intrik di dalam istana Singasari. Ini disinyalir menjadi salah satu faktor mundurnya Kerajaan Singasari.

Benda pusaka ini menjadi salah satu bukti sejarah penting dalam kerajaan tersebut. Keberadaan Keris Mpu Gandring sampai sekarang masih dibicarakan karena misteri yang menyelubunginya.

Baca Juga: Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag. 1): Kutukan untuk Kerajaan Singasari

Asal Usul Keris Mpu Gandring

Melansir beberapa sumber pada Rabu (16/8/2023), Mpu Gandring diyakini terbuat dari bongkahan logam yang jatuh dari langit, seperti meteorit. Dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Jawa kuno, benda-benda langit sering dianggap memiliki kekuatan magis dan spiritual yang kuat. 

Dikisahkan bahwa keris ini dihasilkan oleh tangan mahir Mpu Gandring, seorang pandai besi pada masa Kerajaan Singasari. Namun, ironisnya, keris yang ia ciptakan ini juga menjadi penyebab akhir hayatnya sendiri.

Legenda Keris Mpu Gandring tidak hanya berhenti pada asal-usulnya, tetapi juga berkaitan erat dengan sumpah dan kutukan yang diikatkan oleh Mpu Gandring pada keris tersebut. 

Baca Juga: Kesaktian Keris Mpu Gandring (Bag. 2): 7 Korban Kutukan Keris Mpu Gandring

Awal Mula Malapetaka

Sumpah tersebut mengatakan bahwa keris ini akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok, seorang Raja Singasari pada masa itu. Keberadaan keris ini membawa aura haus darah, menjadi simbol perebutan kekuasaan dan konflik di lingkungan istana Kerajaan Singasari.

Ironisnya, sumpah dan kekuatan magis yang diikatkan pada Keris Mpu Gandring akhirnya juga berujung pada kematian Mpu Gandring sendiri. Dalam legenda, disebutkan bahwa Keris Mpu Gandring menghendaki tumbal, dan akhirnya membawa maut pada sang empunya. Dengan demikian, keris yang dihasilkan oleh tangan Empu Gandring juga menjadi alat kematian baginya.

Keris Mpu Gandring tidak hanya berperan dalam kematian Mpu Gandring, tetapi juga menjadi faktor pendorong konflik dan tragedi di dalam dinasti Rajasa Singasari. Beberapa tokoh penting termasuk Ken Arok, Anusapati, dan Tohjaya. 

Tokoh-tokoh tersebut dikisahkan menjadi korban dari keris ini. Perjalanan hidup mereka dipengaruhi oleh kutukan keris yang mengikat mereka dalam lingkaran takdir tragis. Pada masa pemerintahan Ranggawuni, yang juga dikenal sebagai Wisnuwardhana, terjadi upaya untuk menghilangkan aura jahat yang melekat pada Keris Mpu Gandring. 

Baca Juga: Kisah Kerajaan Singasari (Bag.1): Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari

Keberadaan Keris Mpu Gandring

Konon, Ranggawuni mencoba mengatasi kekuatan keris ini dengan menghadapkan keris pada bara magma Gunung Kelud. Legenda ini menciptakan gambaran tentang pertempuran antara kekuatan magis keris dan panasnya kawah gunung.

Keberadaan Gunung Kelud juga terkait dengan legenda panjang dalam kepercayaan masyarakat Jawa kuno. Dikisahkan bahwa Gunung Kelud adalah tempat di mana keris Mpu Gandring akhirnya dihilangkan. 

Baca Juga: Kisah Kerajaan Singasari (Bag.2): Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Legenda ini memberi nuansa magis dan mistis pada gunung tersebut, sebagai kuburan dari sebuah benda pusaka yang membawa aura berbahaya, meskipun legenda tentang Gunung Kelud sebagai kuburan Keris Mpu Gandring perlu pembuktian lebih lanjut. 

Kisah ini menjadi simbol dari akhir pertumpahan darah dan tragedi dalam dinasti Rajasa Singasari. Keberadaan keris ini mencerminkan ambisi manusia, konflik kekuasaan, dan takdir tragis yang melingkupi mereka.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO