Menu


Pengertian Kiamat dalam Islam: Arti, Makna, Tanda, dan Jenisnya

Pengertian Kiamat dalam Islam: Arti, Makna, Tanda, dan Jenisnya

Kredit Foto: Pixabay/Brigitte Werner

Konten Jatim, Depok -

Umat Islam yang taat kepada Tuhannya paham bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, kecuali Sang Pencipta, Allah SWT. Pada akhirnya, semua makhluk dan zat di alam semesta akan kembali kepada-Nya, tanpa terkecuali.

Manusia akan berpulang kepada Allah SWT jika waktunya tiba. Begitu pula dengan hewan, tumbuhan, bahkan makhluk seperti malaikat dan syaitan, mereka akan kembali kepada Allah SWT jika Dia menghendaki.

Dunia yang diciptakan-Nya pun akan musnah oleh tangan-Nya, dikenal juga dengan sebutan kiamat. Berikut pengertian kiamat dalam Agama Islam beserta maknanya bagi para Muslim, dilansir dari situs Universitas Islam An-Nur Lampung pada Rabu (16/4/2023).

Baca Juga: Buya Yahya: Manusia Hanya Perlu Meyakini Datangnya Hari Kiamat

Pengertian Kiamat

Apa Itu Kiamat?

Hari Kiamat, dikenal dalam bahasa Arab sebagai "Yaumul Akhir," adalah salah satu konsep sentral dalam Agama Islam yang menggambarkan akhir dari kehidupan di dunia serta awal dari kehidupan di akhirat. 

Pengertian dan keyakinan terhadap Hari Kiamat memiliki signifikansi mendalam dalam pandangan hidup umat Islam, mengingat bahwa konsep ini terkait erat dengan ajaran akhirat, pertanggungjawaban, dan balasan atas amal perbuatan selama hidup di dunia.

Hari Kiamat adalah saat di mana seluruh alam semesta dan isinya akan mengalami kehancuran total. Menurut ajaran Islam, hanya Allah SWT yang mengetahui waktu pasti terjadinya Hari Kiamat. 

Baca Juga: Dua Tanda Datangnya Hari Kiamat, Kehancuran Bagi Dunia dan Segala Isinya

Allah SWT menjelaskan bahwa hanya Dia yang mengetahui waktu tersebut, dan manusia tidak bisa memprediksinya. Iman kepada Hari Kiamat merupakan salah satu dari enam rukun iman dalam Agama Islam. 

Keyakinan ini menekankan bahwa setiap individu akan dihidupkan kembali setelah kematian dan diadili berdasarkan amal perbuatan selama hidupnya. Para Muslim meyakini bahwa setiap perbuatan baik atau buruk akan dibalas di Hari Kiamat.

Tanda-Tanda Hari Kiamat

Meskipun waktu pasti terjadinya Hari Kiamat tidak diketahui oleh manusia, Nabi Muhammad SAW memberikan tanda-tanda yang akan muncul menjelang datangnya Hari Kiamat. Beberapa tanda tersebut antara lain:

  1. Munculnya Dajjal, sosok palsu yang akan muncul sebelum Hari Kiamat, dengan tujuan untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.
  2. Munculnya Imam Mahdi,i pemimpin yang adil dan membawa keadilan sebelum terjadinya Hari Kiamat.
  3. Turunnya Nabi Isa untuk membantu kaum Muslim melawan Dajjal.
  4. Munculnya Dabbat al-Ard, yang dapat berbicara serta membantu mengidentifikasi orang-orang yang memiliki iman dan orang-orang yang ingkar.
  5. Munculnya kehancuran moral dan sosial, seperti peningkatan dosa, korupsi, dan ketidakadilan di masyarakat.

Baca Juga: Tanah Arab Kembali Hijau, Benarkah Kiamat Semakin Dekat?

Jenis-Jenis Hari Kiamat dalam Islam

Kiamat Sugra

Juga dikenal sebagai Kiamat Kecil, ini merujuk pada peristiwa-peristiwa atau musibah yang terjadi di dunia, seperti bencana alam, peperangan, atau kematian individu. Kiamat Sugra sering dianggap sebagai peringatan dari Allah dan sebagai ujian bagi iman umat manusia.

Kiamat Kubra

Juga dikenal sebagai Kiamat Besar, ini adalah saat di mana seluruh alam semesta dan isinya mengalami kehancuran total. Kiamat Kubra ditandai dengan ditiupnya terompet oleh malaikat Israfil, yang akan memanggil seluruh manusia untuk bangkit dari kematian dan diadili.

Baca Juga: Ini Ibadah yang Bisa Menjaga Iman Umat Muslim Sampai Hari Kiamat Menurut Gus Baha

Pentingnya Pengertian Hari Kiamat dalam Kehidupan Muslim

Pengertian dan keyakinan terhadap Hari Kiamat memiliki dampak signifikan dalam kehidupan seorang Muslim. Keyakinan ini mendorong umat Islam untuk hidup dengan penuh tanggung jawab, menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Agama Islam, dan memperbanyak amal baik. 

Setiap tindakan dan perbuatan di dunia ini diyakini akan dihitung dan dibalas di akhirat, sehingga umat Islam merasa bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Penting juga bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga keimanan, beribadah, dan bertaqwa kepada Allah SWT. 

Dengan memahami bahwa Hari Kiamat akan datang dan pertanggungjawaban akan datang setelahnya, para Muslim memiliki dorongan kuat untuk terus berusaha melakukan kebaikan dan menjauhi segala bentuk dosa dan kesalahan.