Terdapat berbagai pilihan wisata sejarah di Blitar, Jawa Timur. Salah satunya yang jangan sampai terlewatkan adalah Candi Penataran.
Candi Penataran adalah salah satu kompleks candi Hindu termegah dan terluas di Jawa Timur. Letak Candi Penataran di lereng barat daya Gunung Kelud.
Baca Juga: Candi Ngetos, Tempat Penghormatan Raja Hayam Wuruk yang Menghadap Gunung Wilis
Kompleks Candi Penataran terbagi dalam tiga halaman seluas 12.946 meter persegi yang mana batas antara halaman ditandai gapura dan pagar tembok bata.
Pola susunan Candi Penataran yang linear tidak beraturan merupakan pola khas masa Kadiri hingga Majapahit.
Thomas Stanford Raffles pertama kali menemukan Candi Penataran pada 1815. Hal tersebut dituliskan dalam bukunya History of Java. Penemuan ini kemudian diusulkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada 19 Oktober 1995.
Menurut penjelasan Thomas, Candi Penataran sebelumnya disebut Candi Palah, berasal dari Prasasti Palah berangka 1119 Saka (1197 Masehi).
Hal tersebut memberikan informasi mengenai pendirian Dharma Bhatara di Candi Palah oleh Raja Kediri yaitu Srengga.
Runtuhnya Kerajaan Singasari membuat Candi Penataran sempat tidak terawat. Hingga akhirnya kembali dirawat pada era raja kedua Majapahit, Raja Hayam Wuruk.
Mengutip laman Balai Arkeologi Provinsi D.I. Yogyakarta, keberadaan kompleks Candi Penataran tertulis dalam Nagarakertagama. Hayam Wuruk mengunjungi Penataran dengan tujuan memuja Hyang Acalapat, perwujudan Syiwa sebagai Girindra atau Raja Penguasa Gunung.
Terdapat Pentirtaan
Di lokasi kompleks Candi Penataran terdapat kolam atau petirtaan, tepatnya berada di belakang candi utama di sisi tenggara dekat sungai Tanen.
Uniknya dari petirtaan ini adalah airnya tidak pernah berkurang meski kemarau. Air di petirtaan ini sangat jernih dan memiliki kedalaman kurang dari satu meter.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024