Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang paling awal dibentuk di Indonesia. Provinsi ini juga memegang peranan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia, yang akhirnya diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Bahkan, setelah Indonesia merdeka pun, masih ada penjajah yang hendak merebut Indonesia ke tangan mereka.
Pertempuran antara Indonesia dengan penjajah tidak terelakan dan terjadi di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur. Ini menjadi bukti kalau Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang cukup sentral dalam memproklamasikan kemerdekaan dan mempertahankannya.
Terdapat banyak pula daftar Pahlawan Nasional dari Jawa Timur yang ikut berjuang dan gugur demi kemerdekaan Indonesia. Berikut nama-nama pahlawan yang dimaksud, merangkum informasi dari beberapa sumber pada Selasa (15/8/2023).
Baca Juga: Peran Provinsi Jawa Timur dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Daftar Pahlawan Nasional dari Jawa Timur
1. Sutomo
Sutomo alias Bung Tomo adalah pahlawan nasional Indonesia dan pemimpin militer Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia yang dikenal karena peranannya dalam Pertempuran 10 November 1945. Dia lahir di Surabaya pada 3 Oktober 1920.
Setelah bergabung dengan sejumlah kelompok politik dan sosial, inilah titik awal keterlibatannya dalam Revolusi Nasional Indonesia. Dengan posisinya itu, Bung Tomo mendapatkan akses radio yang lantas berperan besar untuk menyiarkan orasi-orasinya yang membakar semangat pemuda dan rakyat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945, akhirnya pihak Indonesia kalah, tetapi rakyat Surabaya dianggap berhasil memukul mundur pasukan Inggris untuk sementara waktu. Kejadian ini dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah sebagai awal dari mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Profil KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Pemimpin Pertama Nahdlatul Ulama
2. Hasyim Asy'ari
Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) organisasi Nahdlatul Ulama. Dia lahir di Jombang pada 14 Februari 1871.
Tak lama setelah merdeka, Indonesia kembali mendapat teror Belanda yang ingin kembali masuk menguasai Indonesia dari tangan Jepang. Presiden Sukarno mengutus Bung Tomo untuk menghadap KH Hasyim Asy’ari untuk meminta nasihat dan pendapat bagaimana kiranya hukumnya umat Islam menghadapi ancaman tersebut.
Pada akhirnya, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan resolusi jihad yang meminta anggota NU untuk ikut berperang dalam melawan penjajah Belanda. Mereka turut andil dalam Pertempuran 10 November 1945.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan