Di Indonesia, terdapat sejumlah kerajaan bercorak Hindu-Budha yang memiliki nama besar dan cukup terkenal. Salah satunya adalah Kerajaan Singasari yang berlokasikan di Jawa Timur, berpusat di Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Merupakan pecahan dari Kerajaan Tumapel yang runtuh, Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok yang merebut takhta Kerajaan Tumapel. Perebutan kekuasaan ini merupakan cikal-bakal dari terbentuknya Kerajaan Singasari.
Namun, perlu waktu sampai akhirnya tiba masa kejayaan Kerajaan Singasari, di mana kerajaan ini mampu menguasai berbagai wilayah di Tanah Air.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Singasari (Bag.1): Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Melansir situs Universitas Islam An-Nur Lampung dan situs lain pada Senin (14/8/2023), Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara, raja yang memiliki cita-cita besar untuk menjadikan Singasari sebagai kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara.
Salah satu langkah penting yang diambil oleh Kertanegara adalah mengubah nama ibu kota kerajaan dari Kutaraja menjadi Singhasari, yang memiliki makna "singa yang perkasa." Namun, pencapaian yang lebih luar biasa adalah ekspedisi militer yang dilakukannya untuk menaklukkan berbagai wilayah penting.
Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275 adalah langkah awal untuk menjadikan Sumatera sebagai benteng pertahanan Singasari dalam menghadapi ancaman bangsa Mongol. Pada ekspedisi ini, Kertanegara berhasil menaklukkan Kerajaan Melayu di Sumatera dan menjalin persahabatan yang erat.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 1): Sejarah Terbentuknya Kerajaan Majapahit
Begitu pula dengan ekspedisi Pabali ke Bali pada tahun 1284, yang mengukuhkan dominasi Singasari di pulau tersebut. Namun, ekspedisi Pamalayu dan Pabali hanyalah awal dari serangkaian ekspedisi besar yang dilakukan oleh Kertanegara.
Ekspedisi Dwipantara membawanya ke Jawa Barat, dengan tujuan menaklukkan Kerajaan Sunda dan menguasai wilayah tersebut. Ekspedisi Gurun ke Kalimantan serta ekspedisi Nusantara ke wilayah-wilayah lain di Nusantara seperti Madura, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua semakin memperluas wilayah kekuasaan Singasari.
Kertanegara bahkan memiliki ambisi untuk mengukuhkan pengaruhnya di luar Nusantara. Ekspedisi Sriwijaya ke Semenanjung Malaya dan ekspedisi Campa ke Indocina membuktikan bahwa Kertanegara ingin menjadikan Singasari sebagai pemimpin di wilayah tersebut.
Kertanegara terkenal dengan gagasannya untuk menyatukan kerajaan-kerajaan di Nusantara di bawah Singasari. Cita-citanya ini dikenal sebagai Wawasan Nusantara I. Untuk mewujudkannya, Kertanegara melakukan ekspansi wilayah dan menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di luar Jawa.
Di bawah kepemimpinan Kertanegara, Singasari bukan hanya kerajaan terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga pusat peradaban yang maju. Agama Hindu-Buddha berkembang pesat, terutama melalui ekspedisi-ekspedisi ke berbagai wilayah.
Baca Juga: Kisah Kerajaan Majapahit (Bag. 2): Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Struktur pemerintahan pun diperkuat, dan sektor perdagangan serta pelayaran mengalami kemajuan signifikan. Singasari menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, kayu cendana, dan komoditas berharga lainnya, menguasai jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku.
Pada akhir pemerintahannya, Kertanegara telah mewujudkan impian besar mengenai wawasan Nusantara dan kekuasaan Singasari yang meluas. Meskipun berakhir dengan kisah tragis, pemerintahan Kertanegara menginspirasi dan meninggalkan jejak kuat dalam sejarah Nusantara.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan