Gresik kaya akan kuliner yang patut dicoba, salah satunya adalah Nasi Krawu. Nasi Krawu pada dasarnya adalah nasi dengan lauk pauk, serundeng, dan sambal.
Lauk pada nasi krawu biasanya menu daging yang direbus hingga bertekstur empuk dan berserat, kemudian disuwir. Bahan tambahan yang dipakai dalam daging suwir adalah gula yang sangat berpengaruh pada rasa dan warna.
Baca Juga: Pudak, Makanan Manis Kebanggaan Gresik yang Ada sejak 1949
Selain itu serundeng yang menjadi tambahan menu di nasi krawu terdiri atas dua jenis warna. Yaitu serundeng kuning dan merah. Serundeng dibuat dari parutan kelapa ditumis bersama bumbu dan rempah hingga kering.
Nasi krawu tradisional dibungkus daun pisang. Selain menambah citra rasa tradisional, nasi krawu dengan dibungkus daun pisang terkesan sangat autentik. Meski demikian saat ini banyak yang menyajikan nasi krawu dengan kertas bungkus.
Asal Usul Nasi Krawu
Bukan sekadar menu makanan, Nasi Krawu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Mengutip berbagai sumber, nasi krawu bukanlah asli Gresik tapi dari Bangkalan, Madura. Sekitar 1960-an, ada seorang ibu yang berjualan nasi krawu di Bangkalan.
Namun, makanan itu kurang mendapat respons pasar. Akhirnya, nasi krawu dijual di Gresik terutama di wilayah pelabuhan. Ternyata saat di jual di Gresik nasi krawu laris manis.
Disebut nasi krawu karena cara pengambilan nasi dan lauk menggunakan jemari secara langsung. Dalam bahasa Jawa dikenal dengan krawukan atau dikrawuk.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024