Menu


Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit, Ikon Mojokerto nan Megah

Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit, Ikon Mojokerto nan Megah

Kredit Foto: Situs resmi Disbudporapar Kabupaten Mojokerto.

Konten Jatim, Jakarta -

Tidak hanya sebagai tempat ibadah umat Buddha, Maha Vihara Mojopahit menjadi ikon bagi Mojokerto. Salah satu hal yang membuat vihara ini menarik adalah memiliki arsitektur bergaya joglo.

Vihara ini terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.  Di vihara ini, terdapat hal yang membuat orang-orang melongo saat melihatnya yaitu Patung Buddha Tidur.

Baca Juga: Mengenal Candi Badut, Candi Tertua di Jawa Timur

Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit disebut-sebut sebagai Patung Buddha terbesar di Indonesia dan mendapatkan penghargaan MURI pada 2021. 

Sejarah Maha Vihara Mojopahit

Mengutip berbagai sumber, Maha Vihara Mojopahit dibangun pada 1987 dan Patung Buddha Tidur dibangun pada 1993. 

Patung Buddha Tidur memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. Patung berlapis kuningan ini merupakan penggambaran ketika Sang Buddha akan meninggal. 

Pada sekeliling patung terdapat relief tentang perjalanan Buddha dalam mengajarkan dharma dan mengenai hukum sebab akibat atau hukum karma.

Bagian bawah patung pernah digunakan sebagai tempat bermeditasi oleh pengunjung. Namun saat ini tidak lagi. Pengunjung hanya diperbolehkan melihat dengan jarak sampai pagar pembatas.  

Setiap menjelang Waisak, terdapat ritual pembersihan Patung Buddha Tidur. Diketahui bahwa memandikan Patung Buddha Tidur merupakan tradisi rutin yang dilakukan sejak dibangun. 

Pembersihan ini juga menjadi simbol penerangan cahaya Siddhartha Gautama yang memiliki filosofi mensucikan batin dan jiwa manusia dari sifat keburukan. 

Mengutip laman Sistem Informasi Digital Pariwisata Kabupaten Mojokerto, patung ini juga dibangun menghadap ke selatan yang merupakan kiblat bagi umat Buddha. 

Patung Buddha Tidur juga menjadi ikon pada Ritual Pradaksina. Ritual tersebut adalah prosesi mengelilingi Patung Buddha, jelang Puncak Purnama peringatan Waisak. 

Area Patung Buddha Tidur juga selalu ramai pengunjung setiap akhir pekan. Untuk memasuki area ini, pengunjung harus membayar sumbangan dana kebersihan Rp5.000 per orang untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan