Nabi Hud adalah salah satu dari 25 orang yang mendapat gelar Rasul oleh Allah SWT. Dengan demikian, dia diemban tugas oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu yang sudah diberikan kepada orang-orang lain.
Namun, tidak ada para Rasul yang mendapatkan tugas mudah dalam menyebarluaskan Agama Islam, termasuk Nabi Hud. Dirinya diberikan tugas untuk mengajak kaum ‘Ad yang sulit sekali diajak mengikuti ajaran Allah SWT.
Sebenarnya, siapa sosok Kaum ‘Ad yang memberikan kesulitan bagi Nabi Hud? Berikut penjelasannya mengutip Wikishia dan situs lain pada Minggu (13/8/2023).
Baca Juga: Kisah Nabi Hud dalam Berdakwah: Datangkan Malapetaka untuk Musnahkan Kaum ‘Ad
Sosok Kaum ‘Ad
Kaum 'Ad (bahasa Arab: قوم عاد) merupakan salah satu etnis kuno yang mendiami wilayah Yaman di Semenanjung Arab. Dikenal dengan kekuatan fisik yang besar, mereka hidup dalam kemewahan dan kekayaan.
Namun, kekufuran mereka dalam menyembah berhala mengakibatkan turunnya azab ilahi. Itulah alasan kenapa Nabi Hud diutus untuk membimbing mereka kembali kepada keimanan, namun upaya ini sia-sia karena kaum 'Ad menolak nasihatnya.
Beberapa pakar menyebut kalau kaum 'Ad berasal dari keturunan 'Ad bin Aush bin Arem bin Sam bin Nuh, yang menjadi nenek moyang mereka. Dalam sejarah, terdapat dua kelompok 'Ad: 'Ad awal atau pertama, yang merupakan pengganti umat Nabi Nuh setelah banjir besar, dan 'Ad kedua, yang berasal dari Qahthan dan Saba' di wilayah Yaman.
Baca Juga: Pengertian Ulul Azmi dalam Agama Islam, Makna dan Dalil-Dalilnya
Nabi Hud diutus kepada 'Ad awal, sementara 'Ad kedua berasal dari Qahthan dan Saba'. Pendapat sejarawan tentang apakah 'Ad awal dan 'Ad kedua adalah kelompok yang sama atau berbeda bervariasi.
Kaum 'Ad memiliki peradaban maju, membangun bangunan megah, istana, benteng, dan memiliki kebun, hewan ternak, serta sumber air yang melimpah. Mereka merasa kuat dan perkasa, sehingga menjadi sombong dan mengabaikan peringatan. Kehidupan mereka juga mencirikan perlakuan keji, menunjukkan bahwa mereka mengikuti penguasa zalim dan tidak patuh terhadap perintah Allah SWT.
Kehancuran Kaum ‘Ad
Tidak bersedia mematuhi ajaran Nabi Hud, kaum 'Ad menolak beriman dan terus berpaling dari kebenaran. Akhirnya, azab ilahi datang dalam berbagai bentuk. Al-Qur'an menjelaskan beberapa bencana yang menimpa mereka, seperti suara yang mengguntur, angin kencang yang membawa api, dan hujan batu.
Azab terakhir adalah angin dingin yang sangat kencang selama tujuh malam delapan hari, yang menghancurkan mereka sepenuhnya.
Kisah kaum 'Ad dalam Al-Qur'an mengandung pelajaran moral yang berharga. Mereka yang sombong dan menolak ajaran ilahi akhirnya mendapatkan azab yang menghancurkan.
Baca Juga: Pengertian Mukjizat: Etimologi, Makna, dan Ciri-Cirinya
Musnahnya kaum ‘Ad akibat azab mengingatkan manusia untuk tidak membangkang terhadap perintah Allah SWT dan untuk senantiasa berbuat baik dalam kehidupan, menghindari kesombongan, dan selalu beriman.
Dalam kesimpulannya, kaum 'Ad adalah contoh nyata dalam Al-Qur'an tentang akibat dari kesombongan dan penolakan terhadap ajaran ilahi. Kehidupan mereka yang penuh kemewahan dan ketidakpatuhan membawa mereka kepada kehancuran yang mendalam.