Menu


Sejarah Singkat Klenteng Kwan Sing Bio: Dinamakan dari Sosok Dewa

Sejarah Singkat Klenteng Kwan Sing Bio: Dinamakan dari Sosok Dewa

Kredit Foto: Wikimedia Commons

Konten Jatim, Depok -

Klenteng Kwan Sing Bio adalah tempat ibadah yang menghormati Dewa Kwan Kong. Klenteng ini terletak di Tuban, Jawa Timur, tepatnya di Jalan Martadinata No. 1, Kelurahan Karangsari.

Ini merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara. Bangunan klenteng yang dominan dengan warna merah, kuning, dan hijau, serta hiasan naga, lilin, dan lampion, memancarkan nuansa khas Tionghoa yang memukau mata para pengunjung.

Ada sejarah yang cukup menarik mengenai Klenteng Kwan Sing Bio yang megah ini. Berikut pembahasannya mengutip situs Direktori Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan sumber lain pada Minggu (13/8/2023).

Baca Juga: Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Klenteng Terbesar di Asia Tenggara

Sejarah Klenteng Kwan Sing Bio

Didirikan pada tahun 1773, Klenteng Kwan Sing Bio telah menyaksikan perjalanan panjang sejarah dan mengalami berbagai perubahan yang merefleksikan transformasi masyarakat dan kepercayaan agama di Tuban. 

Pada awalnya, klenteng ini berdiri sebagai tempat ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao, dan Konghucu, atau yang dikenal sebagai Tri Dharma.

Klenteng Kwan Sing Bio didedikasikan untuk menghormati Dewa Kwan Kong, yang merupakan Dewa pelindung utama dan panglima perang pada masa Dinasti Han. Dewa Kwan Kong dikenal sebagai sosok yang memiliki sifat kesetiaan, keberanian, dan kejujuran.

Baca Juga: Goa Akbar, Wisata Sejarah Plus Religi Paling Worth It di Tuban

Prinsip yang dianut sang dewa ini juga dihayati dan dipuja oleh para penganut Agama Konghucu, Buddha, dan Tao. Ia dianggap sebagai teladan yang menginspirasi setiap individu untuk hidup dengan integritas dan menghormati janji.

Dalam kompleks klenteng ini, patung Dewa Kwan Kong setinggi 30 meter menjadi pemandangan yang mengesankan. Patung ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga mengandung nilai-nilai historis dan spiritual yang membawa kedamaian dan inspirasi bagi para peziarah dan pengunjung.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman