Indonesia sudah memasuki musim kemarau, di mana matahari akan bersinar lebih sering dan hujan akan jarang turun. Situasi ini pastinya menjadikan suhu lebih panas dari biasanya, berpotensi membuat orang-orang merasa lebih “gerah”.
Situasi seperti ini membuat masyarakat gemar mengkonsumsi makanan atau minuman yang dingin dan menyegarkan. Beruntungnya, terdapat banyak pilihan bagi mereka untuk menyantap makanan atau minuman yang segar ini.
Jika ingin mencicipi minuman segar yang unik dan berbeda dari biasanya, bisa mencoba Es Dawet Siwalan khas Lamongan.
Baca Juga: Lepaskan Dahaga Kala Panas dengan Es Anaconda Khas Lumajang
Es Dawet Siwalan
Melansir situs KSM Tour pada Minggu (13/8/2023), Es Dawet Siwalan adalah salah satu minuman ikonik yang populer di daerah Lamongan, terutama di pesisir Paciran. Meskipun telah dikenal di banyak tempat, es dawet ini memiliki ciri khas yang unik.
Keunikan tersebut berbentuk penggunaan buah siwalan sebagai bahan utama. Buah siwalan, yang juga dikenal dengan nama lontar, merupakan buah dari pohon siwalan yang hanya tumbuh di daerah kering.
Tampil berbeda dari es dawet hijau yang lazimnya, Es Dawet Siwalan menyuguhkan sensasi segar dan manis dari buah siwalan. Buah ini memiliki ciri khas berupa kulit coklat yang keras dan daging putih bening yang memiliki tekstur lembut dan kenyal. Daging buah siwalan dipotong dadu agar mudah dinikmati dalam setiap tegukan es dawet.
Baca Juga: Ingin Cemilan Dingin dan Segar? Yuk Coba Es Buto Ijo Khas Kediri!
Pembuatan Es Dawet Siwalan melibatkan campuran santan dan sirup gula merah, khususnya sirup yang berasal dari gula merah siwalan. Kombinasi ini menciptakan rasa yang khas, menggabungkan manisnya gula merah dengan kesegaran santan, serta sensasi kenyal dari buah siwalan.
Tidak hanya menggugah selera, Es Dawet Siwalan juga memiliki khasiat yang bermanfaat bagi tubuh. Buah siwalan mengandung karbohidrat, protein, glukosa, sukrosa, vitamin C, vitamin B1, dan lemak dengan kadar rendah.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
