Pacitan memiliki berbagai makanan dan oleh-oleh khas yang wajib dicoba. Makanan ringan yang satu ini namanya sale anggur, namun jangan tertipu dengan namanya.
Mendengar kata sale anggur, mungkin yang belum pernah tahu akan mengira bahwa makanan ini benar-benar terbuat dari anggur. Padahal sale ini adalah sale pisang, namun memang dibentuk bulat-bulat seperti anggur.
Baca Juga: Jenang Mirah Khas Ponorogo, Awalnya Dijajakan Keliling Kini Dikenal hingga Mancanegara
Selain dibentuk bulat-ulat kecil, sale anggur dibungkus dengan bungkusan warna warni. Keunikan lain dari sale anggur khas Pacitan ini adalah rasa manisnya bukan berasal dari pemanis buatan.
Satu untaian sale anggur biasanya dihargai sekitar Rp2.000 hingga Rp5.000. Karena warnanya yang memikat, banyak yang menggunakan sale anggur sebagai hiasan meja saja.
Mengutip berbagai sumber, Sale anggur bisa bertahan hingga lima bulan lamanya. Bahkan semakin lama disimpan rasanya akan semakin legit dan manis.
Selain itu, sale anggur khas Pacitan juga bisa ditemui di tempat lain, termasuk di Bali dan kota besar lainnya. Harganya yang murah, tampilannya unik dan daya tahannya panjang membuat sale anggur jadi pilihan oleh-oleh jika sedang di Pacitan.
Cara membuat sale anggur
Membuat sale anggur tidak sulit, namun cukup membutukan waktu. Pertama, potong pisang tipis-tipis kemudian dijemur selama kurang lebih 3 hari. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang ada di dalam pisang.
Setelah kering, pisang disterilkan dari bakteri selama 4 jam di dalam oven atau pisang sampai benar-benar kering. Kemudian dinginkan pisang dan dibentuk bulat.
Untuk membentuk 1 butir sale pisang membutuhkan 4 lembar pisang. Selanjutnya, sale pisang dililit dengan plastik bening dan dibungkus sekali lagi untuk tampilan luar. Setelah itu bentuk sale pisang bulat-bulat hingga bentuknya seperti buah anggur.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO