Jawa Timur kaya akan penemuan candi, salah satu penemuan penting adalah Candi Selokelir di Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Candi Selokelir berada di kawasan Gunung Penanggungan, diketahui menjadi salah satu tempat pemujaan terbesar di sana.
Pada 1904, pertama kalinya Candi Selokelir ditemukan, yang mana penemuan tersebut tidak disengaja. Candi Selokelir ditemukan oleh seorang mandor kebun kopi.
Baca Juga: Candi Brahu, Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Begitu Megah
Cerita lainnya, Candi Selokelir ditemukan setelah kawasan Gunung Penanggungan mengalami kebakaran hebat. Tidak hanya peninggalan kerajaan Majapahit, di kawasan Gunung Penanggungan juga ditemukan peninggalan kerajaan sebelumnya.
Sudah Ada Sebelum Kerajaan Majapahit
Mengutip situs resmi Universitas Surabaya, Candi Selokelir berada di ketinggian 760 meter di atas permukaan laut. Konon Candi Selokelir menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan sebelum Majapahit.
Diperkirakan Candi Selokelir berdiri pada abad 11 atau 12 Masehi. Namun ada petunjuk menyebutkan bahwa candi yang terletak di sebelah barat Gunung Bede ini ada sekitar 1404 Masehi.
Hal tersebut berdasarkan ukiran dan bentuk bata di Goa Buyung yang memiliki kesamaan dengan Candi Selokelir. Kesamaan tersebut terdapat pada ukiran dan bentuk batu bata yang terbuat dari batu andesit.
Selain itu, tanda-tanda kebesaran peninggalan purbakala sebelum Majapahit terlihat dengan adanya bentuk bangunan berteras tujuh dan terbuat dari batu andesit.
Batu-batu itu muncul pada zaman Hindu sebelum Majapahit. Tanda tersebut terpampang di ukiran-ukiran yang mengedepankan lambang, corak bunga, dan simbol-simbol di tengah-tengah masyarakat.
Sementara jika dibandingkan dengan zaman Buddha, simbol-sombol kebesaran yang digunakan biasanya menceritakan keadaan masyarakat.
Sedangkan kondisi batu-batu di Candi Selokelir kebanyakan bermotif bunga, kotak-kotak, dan coretan di setiap batu. Dengan demikian disimpulkan bahwa candi ini sudah ada sebelum masa Majapahit.
Melansir berbagai sumber, arkeolog BPCB Jatim sekaligus Ketua Tim Ekskavasi Situs Candi Selokelir Pahadi mengatakan bahwa candi bercorak Hindu merupakan salah satu candi utama di antara sekitar 200 situs yang ada kawasan Gunung Penanggungan.
Dari sisi struktur, Candi Selokelir lebih lengkap ketimbang candi lainnya. Terbukti dengan ditemukannya yoni, kelir, arca, hingga altar yang ada pada situs tersebut.
"Kami sudah temukan altar berukuran sekitar dua meter persegi di sisi utara candi. Tidak semua situs (di Penanggungan) ada altarnya," tukasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024