Jika sedang berada di Mojokerto, Jawa Timur, dan belum menentukan destinasi wisata, mungkin tempat yang satu ini bisa dicoba. Destinasi tersebut adalah Candi Jolotundo.
Candi Jolotundo cukup populer di Mojokerto. Posisinya berada di ketinggian 800 mdpl, tepatnya berada di sebelah barat lereng Gunung Penanggungan.
Baca Juga: Candi Jawar Ombo, Situs Sejarah Penuh Misteri yang Menghadap ke Gunung Semeru
Mengutip berbagai sumber, sebagai wujud cinta dan senang hati Raja Udayana, Candi Jolotundo dibangun dalam menyambut kelahiran anaknya yakni Prabu Airlangga.
Setelah kelahiran Prabu Airlangga, Candi Jolotundo digunakan sebagai pertirtaan dan pertapaan pendiri Kerajaan Kahuripan, Prabu Airlangga, setelah mengundurkan diri dari singgasana Kerajaan Kahuripan dan digantikan oleh anaknya.
Dari sisi arsitektur, pada bagian dinding kanan Candi Jolotundo terdapat relief yang bertuliskan angka 977 Masehi. Kemudian pada bagian dinding kiri candi terdapat relief yang bertuliskan gembeng yang artinya sirna atau pemakaman.
Bukan sekadar area wisata, Candi Jolotundo juga didatangi untuk melakukan ritual. Biasanya umat Hindu juga melaksanakan ibadah melasti atau mensucikan diri sebelum Hari Raya Nyepi di Candi ini.
Selain itu pada bulan suro, orang-orang penganut kepercayaan atau Islam kejawen juga menyelenggarakan upacara ruwatan dan ritual memandikan pusaka.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024