Belum lama ini diberitakan seorang warga Desa Kalisalam, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, bernama Shohibbul Fatoni mengalami kedinginan atau hipotermia saat berada di Gunung Lemongan, Lumajang, Jawa Timur.
Akibat mengalami hiportemia, Shohibbul harus dievakuasi turun. Ia mendaki dengan tujuh orang temannya pada Minggu 31 Juli 2023. Namun, dia tidak melanjutkan perjalanan karena cedera.
Baca Juga: Wisata Gunung Butak dengan Pemandangan Sabana: Daya Tarik, Lokasi dan Harga Tiket
Diketahui Gunung Lemongan adalah gunung berapi yang sudah lama "tertidur." Hal tersebut dikarenakan Gunung Lemongan terakhir meletus pada 1898 dan belum terjadi lagi letusan vulkanik hingga sekarang.
Gunung Lemongan terletak di Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Gunung ini masuk dalam jajaran Pegunungan Iyang dan memiliki ketinggian 1.671 meter di atas permukaan laut.
Keunikan Gunung Lemongan adalah jenis gunung berapi tipe maar atau memiliki danau tektonik. Gunung Lemongan dikelilingi oleh 27 maar dengan garis tengahnya sekitar 150 dan 700 meter. Selain itu, Gunung Lemongan memiliki 60 puncak.
Maar terjadi karena letusan vulkanik yang berbentuk bundar dan memiliki dinding yang terjal. Serta perlu diketahui, maar merupakan fenomena yang sangat langka terjadi.
Sejarah Gunung Lemongan
Bukan sekadar gunung, Lemongan menyimpan sejarah yang tidak lepas dari kisah Begawan Citro Sridono Sasmito (Mbah Citro). Mengutip berbagai sumber, Mbah Citro dikenal sebagai sosok yang membuka jalur di hutan rimba Desa Papringan hingga akhirnya menemukan Gunung Lemongan.
Mbah Citro diketahui memutuskan melakukan perjalanan ke Gunung Lemongan usai berjuang mengusir penjajah saat agresi militer Belanda II di Blitar pada 1948.
Juru kunci Gunung Lemongan, Jaka, menjelaskan bahwa menyusuri Gunung Lemongan bukanlah perkara mudah. Hal tersebut dikarenakan lokasi pendakian Gunung Lemongan terjal dan berbatu.
Material letusan sejak ratusan tahun silam masih berserakan di sepanjang jalan. Untuk mencapai puncak Lemongan, dibutuhkan waktu empat jam perjalanan.
Selain itu, masyarakat percaya bahwa ada makhluk gaib yang mendiami Gunung Lemongan. Makhluk gaib itu disebut Macan Danu, menyerupai harimau dan bisa menjelma sebagai manusia.
Ada pantangan yang harus dipatuhi ketika mendaki Gunung Lemongan. Salah satunya tidak boleh meremehkan dan jemawa saat mendaki gunung.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024