Setiap Nabi dan Rasul yang ditunjuk oleh Allah SWT memiliki mukjizat mereka tersendiri. Mukjizat yang mereka peroleh ini bertujuan untuk menunjukkan sifat kenabian sekaligus membantu mereka untuk berdakwah menyebarkan ajaran Agama Islam.
Mukjizat ini sifatnya istimewa dan di luar pemahaman manusia. Dengan demikian, pada masa itu, apa yang para Nabi dan Rasul ini lakukan tidak akan pernah dipahami oleh orang-orang yang melihatnya.
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak dalil tentang mukjizat yang didapatkan para Nabi dan Rasul. Berikut beberapa dari sekian banyak, mengutip berbagai sumber pada Jumat (4/8/2023).
Baca Juga: Pengertian Mukjizat: Etimologi, Makna, dan Ciri-Cirinya
Dalil Tentang Mukjizat
Nabi Hud
وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ . سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ
Artinya: Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (Q.S. Al-Haqqah ayat 6-7)
Nabi Ibrahim
قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ . وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ ۚ
Artinya: Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. (Q.S. Al-Anbiya ayat 69-70)
Baca Juga: Daftar Lengkap Mukjizat 25 Nabi dari Masa ke Masa
Nabi Ismail
فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ . وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ . قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ . اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ . وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ . وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ .
Artinya: Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (Q.S. As-Saffat ayat 103-108)