Dalam beberapa kesempatan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut bahwa arah dukungan PSI pada Pilpres 2024 tergantung arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jika kini PSI mulai merapat ke Prabowo, apakah artinya Jokowi mengarahkkan PSI untuk memilih Prabowo?
Peneliti LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menyebut bahwa keputusan PSI untuk mendekat dengan Prabowo sebenarnya bukan hal baru. Sejak mendeklarasikan dukungan pencapresan Ganjar, PSI tidak dianggap sama sekali.
Baca Juga: PSI Berbelok Dukung Prabowo, Pengamat Nilai Berkat Petunjuk Jokowi
"Langkah PSI untuk dekat dengan Prabowo sebenarnya bukan langkah baru. Sejak tahun lalu PSI deklarasi ke Ganjar, tak dapat tanggapan serius. Maret lalu mengajukan gugatan judicial review, sekarang ke Prabowo, tampaknya bukan sesuatu yang baru," kata Hanggoro, mengutip video yang diunggah di kanal Youtube CNN Indonesia, Jumat (4/8/2023).
Hanggoro melanjutkan, semua pihak yang mengikuti pemilu pastinya ingin menang. Jika tidak bisa menang, setidaknya segerbong bersama para pemenang.
Oleh sebab itu, kemungkinan ada hitung-hitungannya sendiri dari PSI hingga akhirnya melihat ada harapan kemenangan dari seorang Prabowo. Bahkan secara survei, Prabowo unggul di banyak lembaga survei.
Baca Juga: Soal Arah Dukungan PSI Usai Disambangi Prabowo. Grace Natalie: Jangan Buru-buru
"Langkah pragmatis PSI ini dalam konteks elektoral pemenang capres, mungkin sesuai survei saat ini bahwa dukungan publik ke Prabowo menguat dibandingkan ke Ganjar. Ini dari PSI ambil pilihan ke Prabowo," jelas Hanggoro.
Soal alasan PSI karena hubungannya dengan PDIP kurang harmonis, menurut Hanggoro alasan tersebut bukan satu-satunya. Hanggoro menekankan bahwa PSI ingin naik ke gerbong pemenang.
"Saya rasa para partai punya data riset masing-masing dan ini bagian dari itu. Langkah ini tidak lepas dari realita saat ini," tukas Hanggoro.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO