Partai NasDem menyadari kekuatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terbatas dalam mendukung pencapresan Anies Baswedan. Hal tersebut dikarenakan Anies hanya didukung tiga partai yang notabene merupakan partai menengah.
"Koalisi perubahan ini sadar bahwa yang mendukung hanya tiga partai. Tiga partai ini partai kelas menengah bukan partai pemenang, bukan partai nomor dua tapi menengah," kata Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi), mengutip Suara.com, Rabu (2/8/2023).
Baca Juga: Kasih Wanti-wanti, PKS: Kalau Demokrat Ngambek, Anies Baswedan Enggak Bisa Nyapres
"Oleh karena menengah maka kekuatannya akan terbatas kalau lihat hasil Pemilu 2019 yang kemarin," tambahnya.
Hal itu disampaikan Gus Choi menanggapi pertanyaan seputar siapa cawapres Anies. Menurutnya melihat kekuatan Koalisi Perubahan yang terbatas, pemilihan cawapres harus yang bisa menambah kekuatan Anies.
Gus Choi berujar hal itu telah dipikirkan oleh NasDem. Ia mengatkan NasDem berpikir mencari sosok figur yang bisa menambah kekuatan sekaligus bisa mengisi kelemahan Anies.
Adapun sosok yang dinilai mampu, menurut NasDem adalah cawapres yang memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama. Gus Choi mengakui bahwa hal itu yang juga menjadi keinginan dari NasDem.
"Yaitu dari lingkungan Nahdlatul Ulama, kader dari Nahdhatul Ulama, kenapa NU? Terutama untuk memperoleh tambahan suara dari Jatim dan Jawa Tengah. Anies tahu, kita tahu bahwa kelemahan Anies paling tidak dari hasil-hasil survei itu lemah di Jatim dan Jateng," jelas Gus Choi.
Kendati menginginkan Nahdliyin sebagai sosok cawapres, NasDem mengembalikan pilihan kepada Anies.
"Apa yang terjadi, apa yang akan datang kita tidak tahu karena semuanya sudah diserahkan sepenuhnya kepada Mas Anies. Silakan dipilih siapa saja terserah," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan