Dunia pewayangan bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kesenian wayang sudah melekat dan menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, terlebih bagi masyarakat Pulau Jawa dan sekitarnya.
Wayang yang banyak dikenal masyarakat umumnya dibuat menggunakan kulit kerbau, yang nantinya akan menjadi wayang kulit, atau menggunakan kayu dan bambu, dikenal dengan sebutan wayang golek. Namun, apa jadinya jika wayang terbuat dari “manusia”?
Di Jawa Timur, terdapat kesenian bernama “Wayang Topeng” yang diperankan langsung oleh manusia alih-alih menggunakan semacam boneka dalam pementasannya.
Baca Juga: Mengenal Kesenian Ludruk, Teater Khas Jawa Timur yang Kocak nan Jenaka
Kesenian Wayang Topeng
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta sumber lain pada Rabu (2/8/2023), Wayang Topeng adalah salah satu bentuk kesenian tradisional yang dimainkan oleh para seniman menggunakan topeng yang menutupi wajah mereka.
Pertunjukan Wayang Topeng ini biasanya dilengkapi dengan iringan musik gamelan dan tari-tarian. Kesenian ini bukan hanya merupakan pertunjukan budaya belaka, tetapi juga sering digunakan sebagai hiburan dalam berbagai acara, termasuk pernikahan, di mana pertunjukan biasanya berlangsung selama sekitar 20 hingga 30 menit.
Wayang Topeng memiliki perkembangan yang beragam dalam budaya Jawa, baik sebagai pertunjukan ritual maupun sebagai seni pertunjukan. Di Jawa Timur, salah satu jenis Wayang Topeng yang terkenal adalah Wayang Topeng Malang, biasa disebut sebagai “Malangan”.
Baca Juga: Mengenal Tari Reog Ponorogo yang Sudah Jadi Warisan Budaya Dunia
Namun, ada juga kesenian Wayang Topeng dari daerah lain seperti Wayang Topeng Jatiduwur dari Jombang atau Wayang Topeng Kedung Panjang dari Pati, Jawa Tengah.
Awalnya, topeng merupakan peniruan wajah leluhur yang telah meninggal dunia, seperti kepala keluarga, marga, kepala suku, atau pangeran-pangeran dari kerajaan masa lalu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO