Ketua DPP PSI Dedek Prayudi memberikan pandangannya terkait pernyataan pengamat politik Rocky Gerung tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekadar diketahui, Rocky Gerung menyebut Jokowi sebagai 'bajingan tolol' dalam acara 'Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law'.
Baca Juga: Pengamat Nilai Banyak Menteri Jokowi Tersandung Korupsi, Terbesar Sejak Zaman Orba Berakhir
Sikap kontroversial Rocky Gerung ini, beber Dedek Prayudi, menjadi bukti di era Jokowi bahwa kebebasan berpendapat dijamin oleh negara.
"Kita anggap aja deh Rocky Gerung adalah bukti bahwa di era Pak Jokowi kebebasan berpendapat itu dijamin oleh negara," kata Dedek Prayudi, mengutip fajar.co.id, Selasa (1/8/2023).
Diketahui, Rocky Gerung dalam acara 'Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law' menyindir keras Jokowi. Dia menyebut Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legacynya.
“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Enggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.
Rocky juga menyentil Eks Gubernur DKI Jakarta itu yang nawarin IKN di China.
“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak pikirin nasib kita,” tambahnya.
“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” tukasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024