Relawan Indonesia Bersatu melaporkan pengamat politik Rocky Gerung atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Relawan melaporkan Rocky dan Refly ke Polda Metro Jaya sebagai buntut siniar yang diduga menghina Jokowi. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
Rocky sendiri dilaporkan usai menyebut presiden sebagai 'bajingan tolol' dalam sebuah orasinya. Kini dilaporkan oleh relawan, Rocky rupanya dulu pernah ingin dijadikan menteri oleh Prabowo Subianto.
Hal tersebut juga dipertanyakan oleh pegiat media sosial sekaligus relawan Ganjar, Chusnul Chotimah.
"Maaf pak @prabowo saya cuma penasaran, dulu memang bapak ingin mereka ini jadi menteri apa? #MenolakLupa #TangkapRockyGerung," kata Chusnul Chotimah lewat akun Twitter-nya, mengutip Suara.com, Selasa (1/8/2023).
"Apakah masih berlaku sampai pilpres 2024 nanti, terimakasih," tambahnya.
Diketahui bahwa pada kampanye 2019 silam, Prabowo sempat memperkenalkan Rocky Gerung sebagai tim pakar yang membantunya selama Pilpres 2019.
Melalui pidato kebangsaanya di Dyandra Convention Center, Surabaya pada Jumat 12 April 2019, Prabowo yang kala itu jadi capres lawan Jokowi mengenalkan beberapa orang terdekatnya.
Dia menyebutkan bahwa Rocky Gerung, Mantan Pangilima Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan lain sebagainya dinyatakan menjadi pakar yang membantu Prabowo dan tak menutup kemungkinan menjadi menteri jika menang Pilpres.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan