Menu


Viral Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi, Refly Harun Sebut Pemimpin Harus Siap Dikritik

Viral Ucapan Rocky Gerung yang Diduga Hina Jokowi, Refly Harun Sebut Pemimpin Harus Siap Dikritik

Kredit Foto: Instagram/Refly Harun

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik dan ahli hukum tata negara, Refly Harun menanggapi soal potongan video viral yang menampilkan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tak lama usai video itu beredar, kelompok pendukung Jokowi, Barikade 98 mempolisikan Rocky Gerung atas ucapannya itu yang dinilai telah menghina seorang kepala negara.

Menurut Refly, sebenarnya tidak kali ini saja Rocky dipolisikan akibat sikap politiknya yang berseberangan dengan pemerintah.

Baca Juga: Hasto PDIP Desak Rocky Gerung Minta Maaf ke Jokowi Buntut Ucapannya

"Rocky Gerung dipolisikan bukan kali ini saja, sudah berapa kali," kata Refly.

Sebagai doktor ilmu hukum, Refly pun memberikan pandangannya bagaimana kritik yang dilayangkan Rocky dilihat dalam kaca mata hukum tata negara.

"Ini coba dengan kepala dingin, tapi jangan punya semangat memenjarakan satu sama lain," tambahnya.

Refly menilai yang menjadi kritik Rocky itu adalah Jokowi sebagai presiden. Bukan Jokowi sebagai pribadi. Itu artinya, yang dilontarkan Rocky dalam sistem demokrasi biasa terjadi.

"Tentu saja tidak boleh menghina. Tapi kita harus bedakan antara jabatan dengan manusianya. Dalam prinsip berdemokrasi seseorang itu memegang jabatan maka dia harus siap jadi sasaran publik untuk dikritik," terangnya.

Ia membela Rocky, kalau dalam sistem presidential, jabatan presiden pasti akan menemui kritik dari publik. Berbeda dengan sistem kerajaan yang kekuasaan eksekutifnya diserahkan ke parlemen.

"Kita harus paham, antara jabatan dan pribadi. Kalau soal ngata-ngatain, Rocky itu bukan orang yang tidak pernah dikata-katain, lebih kasar dari itu saja saya kira pernah.

"Saya ingat ucapan Rocky, kalau pikiran, itu enggak perlu bersopan-sopan ria, kalau bersopan itu dalam tindakan. Rocky itu bukan orang kemarin sore yang mengritik pemerintahan, memang terkadang tipis antara penghinaan dan mengkritik. Itu bisa dibedakan dengan obyeknya, tentu yang dimaksud Rocky sebagai Jokowi itu pasti sebagai presiden, kepala negara/pemerintahan.

"Dalam sistem pemerintah presidential tidak berlaku the king can do no wrong, itu kalau sistem parlementer ada raja/ratu karena dia tak punya kekuasaan eksekutif, privasinya harus dilindungi, walaupun tidak ketat-ketat amat, di Inggris masih saja dikritik," ucapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi Buntut Dugaan Hina Jokowi, Anak Buah AHY Malah Ungkit Kasus Denny Siregar Ini

Sebelumnya, beredar sebuah video yang memperlihatkan Rocky Gerung tengah berceramah di hadapan audiens dan isinya mengritik Presiden Jokowi berkaitan dengan lawatan kerjanya ke China baru-baru ini.

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia masih pergi ke Cina buat nawarin IKN dia masih mondar-mandir dari satu koalisi ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia enggak pikirin nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, dia b*j*ng*n yang p*ng*cut," kata Rocky Gerung. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.