Menu


Anies Klaim Paling Mirip Jokowi saat Jadi Gubernur DKI, Gilbert PDIP: Ada Ketidakpercayaan Diri, Padahal Bawa Isu Perubahan

Anies Klaim Paling Mirip Jokowi saat Jadi Gubernur DKI, Gilbert PDIP: Ada Ketidakpercayaan Diri, Padahal Bawa Isu Perubahan

Kredit Foto: Instagram/Partai NasDem

Konten Jatim, Jakarta -

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak tak terima dengan klaim sepihak yang dilakukan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

Diketahui, Anies mengklaim bahwa dirinya merupakan kepala daerah yang paling mirip dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat masih menjadi Gubernur, khususnya dalam penataan perkampungan di ibu kota.

Gilbert Simanjuntak menyangkal pernyataan Anies Baswedan tersebut. Menurutnya sampai sejauh ini tidak ada fakta yang sesuai dengan disampaikannya di lapangan.

Baca Juga: Partai Gelora Siap Deklarasi Dukung Prabowo, Loyalis Ganjar Singgung soal Fahri Hamzah Kerap Serang Anies Baswedan

"Anehnya kita tidak melihat fakta di lapangan. Sehingga tidak seperti apa yang diucapkan," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).

Gilbert pun menilai, Anies tak kreatif dalam melakukan kampanye. Kesannya, Anies ingin menarik simpati pendukung Jokowi lewat pernyataannya itu.

"Aneh kok kampanye kurang kreatif, mencoba mengidentikkan diri dengan Jokowi seakan meng-endorse diri sendiri," tuturnya.

Selain itu, pernyataan Anies itu juga bertentangan dengan slogan perubahan yang dibawa untuk Pilpres 2024 mendatang. Jika memang ingin mau membawa perubahan, seharusnya Anies tak perlu mengaitkan dengan Jokowi.

Baca Juga: Loyalis Jokowi Laporkan Rocky Gerung ke Polisi, Pendukung Anies: Penguasa Harusnya Tebal Kuping, Harus Siap Dikritik

"Artinya, ada ketidakpercayaan diri. Padahal membawa isu perubahan. Bagaimana mau merubah? Apa yang mau dirubah? Pemimpin harus menanggung sikapnya, termasuk risiko atas keputusan yg diambil. Ini seperti pengikut atau follower," katanya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengklaim dirinya yang paling mirip dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia mencontohkan, salah satunya adalah dalam urusan membangun perkampungan di Jakarta.

Hal ini disampaikan Anies dalam video interview di akun youtube Karni Ilyas Club. Dalam kesempatan itu, Anies menyebut program pemerintah terdahulu harus dilanjutkan jika memang memiliki manfaat bagi masyarakat.

Anies menyebut, Jokowi saat menjabat Gubernur DKI memiliki tujuan untuk menjaga dan merawat perkampungan yang sudah ada.

Baca Juga: Sebut Ada Upaya Penjegalan Anies, Geisz Chalifah: KPK Gelar Perkara Sampai 19 Kali hingga Bawaslu Jadi Bawasnies

"Kita ambil dari Pak Jokowi saja deh, apa yang beliau kerjakan di sini, yang terkait dengan kampung-kampung misalnya. orientasinya adalah bagaimana membuat kampung-kampung itu sehat, baik, tidak kemudian kumuh tapi juga tidak dihilangkan," ujar Anies, dikutip Minggu (30/7/2023).

"Sekarang boleh dilihat, di antara gubernur yang menggantikan, mana yang paling sama dengan yang dikerjakan oleh Pak Jokowi?" lanjutnya.

Selama menjabat, Anies membuat program penataan kampung dengan skema Community Action Plan (CAP) atau yang pembangunannya melibatkan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Kampung Susun Akuarium, Kampung Gembira Gembrong, hingga Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

Salah satu program penataan kampung yang paling disoroti adalah Kampung Susun Akuarium. Kawasan ini sempat ingin digusur oleh pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dengan alasan ingin membuat tanggul atau sheetpile di lokasi itu.

Alih-alih menggusur, Anies melakukan penataan membuatkan kampung susun untuk warga agar bisa tinggal di tempat itu. Anies menyebut pada era Ahok dan Djarot warga merasakan ketakutan karena khawatir akan direlokasi.

"Kampung-kampung itu di era pak Jokowi terfasilitasi, terlindungi. Sesudahnya, malah mereka menghadapi kekhawatiran yang terus-menerus. Kemudian ketika kami bertugas, kami beresin lagi itu kampung-kampung itu," tuturnya.

Ia pun menyatakan perubahan dalam setiap periode kepemimpinan baru tidak melulu harus menghilangkan. Program yang baik harus dilanjutkan sekaligus diperbaiki.

Baca Juga: Partai Gelora Akan Deklarasi Prabowo Capres, Denny Siregar Ungkit Fahri Hamzah Kerap Serang Anies

"Tidak mungkin hanya keberlanjutan saja, tidak mungkin hanya perubahan saja, enggak mungkin. Dan yang baik dan bermanfaat pasti diteruskan," katanya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.