Ketika berkunjung ke lokasi yang lebih tinggi seperti daerah puncak atau pegunungan, tidak sedikit orang-orang yang menyempatkan diri datang ke perkebunan teh. Keinginan berkunjung ke kebun teh ini bukanlah tanpa alasan.
Kebun teh dinilai memiliki suasana yang asri, sejuk dan menawarkan pemandangan indah berupa daun-daun teh yang hijau, mampu menyegarkan mata. Perkebunan teh tersebar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di lokasi yang lebih tinggi.
Di Lumajang, Jawa Timur, ada perkebunan teh yang cukup populer dan sering dikunjungi wisatawan, bernama Kebun Teh Kertowono.
Baca Juga: Pemandian Alam Selokambang Lumajang, Berenang dengan Kealamian
Kebun Teh Kertowono
Sejarah Singkat
Melansir laman PT Perkebunan Nusantara XII pada Selasa (1/8/2023), Kebun Teh Kertowono, juga dikenal dengan sebutan Perkebunan Teh Gucialit, merupakan salah satu kawasan perkebunan teh yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nasional XII (PTPN XII).
Berlokasi di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kebun teh ini menjadi daya tarik wisata agro yang menarik perhatian wisatawan.
Komoditi utama dari kebun teh ini adalah teh hitam, yang ditanam dalam area yang sangat luas. Selain teh, kebun ini juga menawarkan tanaman hortikultura seperti kelapa, gula kelapa, dan berbagai jenis kayu.
Baca Juga: Pemandian Alam Selokambang: Fasilitas, Rute, dan Tips Berwisata
Sejarah kebun teh ini berawal dari tahun 1910, ketika NV Ticderman Van Kerchen (TVK), perusahaan milik pemerintah Belanda, membuka lahan tersebut pada tahun 1875. Kebun Teh Kertowono Gucialit terletak di ketinggian antara 650 hingga 1250 mdpl, dengan luas area sekitar 931,82 hektare.
Selain sebagai penghasil teh, Kebun Teh Kertowono juga dijadikan destinasi wisata agro yang menarik. Wisatawan dapat menikmati pemandangan hamparan kebun teh yang hijau dan luas, udara sejuk, serta panorama indah pegunungan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024