Menu


Loyalis Ganjar Minta Mahfud MD dan Jenderal Listyo Sigit Mundur jika Rocky Gerung Tak Diproses Hukum

Loyalis Ganjar Minta Mahfud MD dan Jenderal Listyo Sigit Mundur jika Rocky Gerung Tak Diproses Hukum

Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung

Konten Jatim, Jakarta -

Loyalis Ganjar Pranowo, Chusnul Chotimah, meminta Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mundur jika tidak memproses pengamat politik Rocky Gerung.

Hal itu terkait pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bajingan yang tolol dan pengecut.

Baca Juga: Partai Gelora Akan Deklarasi Prabowo Capres, Denny Siregar Ungkit Fahri Hamzah Kerap Serang Anies

“Rocky Gerung menyebut Presiden @jokowi bajingan yang tolol dan bajingan pengecut. Kalau ini tidak ada tindakan, sebaiknya kalian semua mengundurkan diri aja pak @mohmahfudmd @ListyoSigitP @DivHumas_Polri,” kata Chusnul Chotimah lewat unggahan Twitter, mengutip fajar.co.id, Senin (31/7/2023).

Menurutnya, pernyataan yang disampaikan Pengamat Politik itu sudah kelewatan.

“Ini sudah kelewatan, Kepala Negara dikata-katain seperti ini masa kalian diam aja!!!,” jelas pegiat media sosial ini.

Sebelumnya, Rocky Gerung dalam acara Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law menyindir keras Jokowi. Dia menyebut Jokowi berusaha keras untuk mempertahankan legacynya.

“Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya, dia jadi rakyat biasa. Nggak ada yang peduli nanti. Tetapi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacynya tuh,” kata Rocky.

Rocky juga menyentil Eks Gubernur DKI Jakarta itu yang nawarin IKN ke China.

“Dia masih pergi ke China. Dia nawarin IKN. Dia masih mondar-mandir dari koalisi ke koalisi lain. Untuk mencari kejelasan nasibnya tuh. Dia memikirkan nasibnya sendiri. Dia enggak pikirin nasib kita,” jelasnya.

“Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan yang pinter. Dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi bajingan yang tolol itu sekaligus bajingan yang pengecut. Ajaib, bajingan tapi pengecut. Jadi teman-teman kita harus lantangkan ini,” tambahnya.

Lanjut Rocky memberikan semangat kepada Aliansi Aksi Sejuta Buruh Siap Lawan Omnibus Law.

“Saya percaya bahwa 10 Agustus nanti akan ada kemacetan di jalan tol. Bukan saya percaya, saya inginkan. Lebih baik macet di jalan tol daripada di jalan pikiran. Kita perlukan itu. Sejarah menunggu kita. Dan siapa yang dipanggil sejarah, dia mesti mewakafkan waktu dan tenaganya. Untuk memungkinkan sejarah itu menempuh jalurnya sendiri,” jelasnya.

Dosen Universitas Sam Ratulangi ini menegaskan, tidak ada perubahan tanpa gerakan.

“Saya bisa kasi kritik macam-macam. Tapi kekuasaan hanya bisa berubah kalau ditandingi oleh massa.Kekuasaan selalu takut kepada massa. Sejarahnya begitu. Sunnatullahnya begitu,” pungkasnya. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.