Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani meyakini pertemuan Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan menghadirkan stabilitas politik nasional jelang Pemilu 2024. Terlebih lagi, 'bunga politik' yang diserahkan Airlangga kepada Puan juga melambangkan kesatuan.
Christina menjelaskan, stabilitas politik bakal tercipta karena Golkar dan PDIP merupakan partai terbesar di Indonesia dan sama-sama mampu menjadi jangkar menguatkan persatuan Indonesia. Pertemuan itu juga membuka peluang kerja antara kedua partai.
Baca Juga: Tak Melulu Airlangga, Golkar Buka Peluang Usung Ridwan Kamil Jadi Cawapres
"Dan tentu saja dengan bertemunya dua partai besar itu akan makin memperkuat upaya kita menciptakan stabilitas politik, serta kerja-kerja untuk memastikan pembangunan nasional berjalan dengan baik ke depannya," ujar Christina, mengutip Republika, Sabtu (29/7/2023).
Christina juga menjelaskan arti buket berisi bunga mawar berwarna merah dan kuning yang diserahkan Airlangga kepada Puan dalam pertemuan tersebut. Airlangga menyebut pemberiannya itu sebagai 'bunga politik'. "Lebih dari sekedar melambangkan kesatuan warna merah untuk PDIP dan kuning untuk Golkar, tentu saja bunga politik ini juga memberikan kesan keindahan dan kelembutan," ujarnya.
Bagi Partai Golkar, kata Christina, kerja sama dengan PDIP yang dirangkai dengan bunga mawar tentu akan membawa hasil positif bagi kedua partai. "Bunga itu membawa kesan indah, cantik, kelembutan, di mana juga kita harapkan kerja sama politik ini dimulai dengan niat yang baik, energi yang positif, penuh kekeluargaan dan tentu saja membawa hasil yang baik pula," tambahnya.
Dia menambahkan, pemberian bunga kepada Puan itu mengokohkan sikap Golkar yang mengakui kepemimpinan perempuan di Indonesia. "Itu sangat jelas pesannya di situ," ujarnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024