Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Arsul Sani menanggapi soal Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang memberi sinyal merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo.
Melihat Golkar merupakan partai terbesar kedua di DPR RI, Arsul Sani menyayangkan jika tidak memajukan capres sendiri.
"Sebagai parpol besar dengan jumlah kursi terbesar kedua di DPR RI, tidakkah sebaiknya Partai Golkar majukan capres dan cawapres tersendiri?," ujar Arsul Sani dalam cuitan Twitternya (28/7/2023).
Dikatakan Arsul Sani dengan melihat kekuatan Golkar, hanya butuh berkoalisi dengan satu partai jika ingin memajukan capres.
"Insyaallah, akan jadi pembelajaran demokrasi yang lebih baik jika Pilpres diikuti lebih dari dua pasangan calon," ucap politikus PPP itu.
Sebelumnya, Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ikut dibahas oleh tim teknis Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
KIB merupakan gabungan tiga partai politik yakni Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sejak dideklarasikan setahun lalu, KIB belum juga mengumumkan bakal calon presiden (capres) maupun bakal calon wakil presiden (cawapres).
Dalam perjalanan koalisi itu, PPP memutuskan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres yang diusung PDIP.
Mengenai kepindahannya untuk mendukung Ganjar Pranowo, Airlangga mengatakan itu turut menjadi pembahasan ke depan.
Dalam pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto bersama sejumlah elite kedua partai, disepakati adanya pembentukan tim teknis untuk kedua partai jelang Pemilu 2024.
Baca Juga: Masih Lihat Dinamika Terkait Keputusan Pilpres 2024, Golkar: Lebih Cepat Lebih Bagus
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO