Pengamat politik dari Universitas Andalas Najmuddin Rasul menilai bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, dapat memperkuat daya tawar Cak Imin untuk menjadi kandidat calon wakil presiden.
Menurut Najmuddin, Cak Imin selama ini selalu dalam ketidakpastian menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto walau PKB sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra.
Baca Juga: Serius soal Cak Imin Masuk Radar Cawapres Ganjar, Puan: Mosok Ngawur
"Bagi saya, pertemuan Puan-Cak Imin memiliki sisi positif untuk Cak Imin. Posisi tawar Cak Imin semakin diperhitungkan," kata Najmuddin, mengutip Republika, Jumat (28/7/2023).
PDIP memang memasukkan Cak Imin sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Kandidat lain yang dilirik PDIP adalah Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sandiaga Uno.
Menurut Najmuddin, masuknya Cak Imin ke dalam radar pencarian cawapres untuk Ganjar membuat kepanikan di kubu Prabowo. Karena bila PKB berkoalisi dengan PDIP, akan jadi PR besar bagi Gerindra mencari partai koalisi untuk meloloskan Prabowo menjadi capres.
Baca Juga: Bertemu Puan Maharani, Cak Imin Sebut Belum Ada Titik Temu Antara PKB dan PDIP
"Kalau Cak Imin pergi, Gerindra harus kerja keras mencari partai lain untuk teman koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden," ujar Najmuddin.
Selain dengan Puan, Cak Imin juga gencar melakukan pertemuan dengan elit parpol lain. Hal ini dinilai Najmuddin sebagai suatu hal yang lumrah di tahun politik. Di mana Cak Imin yang telah tiga periode memimpin PKB sangat bernafsu untuk ikut Pilpres.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan