Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa tidak ada yang salah ketika nama Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masuk dalam kandidat calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. PKB tentu tidak bisa melarang PDI Perjuangan (PDIP) terkait hal tersebut.
"Itu kan haknya PDIP untuk menyebut siapa saja kandidat-kandidat dan kami pun juga masa langsung 'enggak-enggak', enggak apa juga alasannya. Karena kami dengan PDIP dan seperti keluarga," ujar Jazilul, mengutip Republika, Jumat (28/7/2023).
Baca Juga: Temui Cak Imin di Kediamannya, Puan: Siapa Tahu PKB Masih Bisa Bersama PDIP
Apalagi, PKB bersama Partai Gerindra belum memutuskan siapa capres-cawapres yang akan diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Sehingga, pembicaraan terkait hal tersebut tentu masih dinamis dan pihaknya membuka peluang tersebut.
Kendati membuka komunikasi dengan PKB, pihaknya menghormati piagam deklarasi yang sudah diteken bersama Partai Gerindra. Hingga hari ini, sudah 11 bulan keduanya berkoalisi sejak dideklarasikan pada Agustus 2022.
"Kita punya pegangan namanya piagam kerja sama, jadi kita bertemu dengan PDIP juga berpegang pada piagam kerjasama yang ditekan dengan Gerindra," ujar Jazilul.
Menurut dia, ada banyak pertimbangan yang membuat KKIR belum juga mengumumkan pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Namun hingga saat ini, PKB mendorong Muhaimin maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"PKB sudah jelas tegas bahwa Pak Muhaimin harus masuk di kertas suara, itu udah tidak ada timbang-timbang lagi," ujar wakil ketua MPR itu.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengatakan, nama Muhaimin masuk ke dalam lima kandidat bakal cawapres untuk Ganjar. Dia mengungkapkan, hal tersebut merupakan hal yang serius dibicarakan oleh partainya.
"Saya serius loh waktu bilang, salah satu kandidat yang masuk menjadi cawapresnya capres atau bacapresnya PDI Perjuangan Pak Ganjar itu Cak Imin," ujar Puan di kediaman Cak Imin.
Kedatangannya ke kediaman Muhaimin juga dalam rangka membuka peluang kerja sama PDIP dan PKB. Namun di dalam pertemuan selama dua jam itu, belum dibahas soal persyaratan yang diajukan oleh kedua belah pihak.
"Saya bocorin sedikit nih, pertemuan ini enggak ada sama sekali membicarakan persyaratan-persyaratan," pungkas Puan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024