Menu


Mengenal Ritual Seblang dari Banyuwangi yang Unik Namun Mistis

Mengenal Ritual Seblang dari Banyuwangi yang Unik Namun Mistis

Kredit Foto: Kemenparekraf

Konten Jatim, Depok -

Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya akan hal-hal mistis atau klenik. Di banyak daerah, kegiatan yang terlihat “mistis” masih sering dilakukan oleh warganya dengan berbagai tujuan.

Namun, jika melihat lebih dalam, nyatanya apa yang mereka lakukan hanyalah bagian dari tradisi atau ritual setempat. Hal-hal klenik atau mistis ini nyatanya hanya merupakan perwujudan mereka terhadap hal yang mereka terhadap sesuatu yang mereka percaya. Seringkali ini juga berkaitan dengan keagamaan.

Di Banyuwangi, Jawa Timur misalnya, ada ritual yang sekilas mistis namun nyatanya tidak seseram yang diduga. Ritual tersebut bernama Ritual Seblang.

Baca Juga: Sego Cawuk, Sarapan Nasi Khas Banyuwangi yang Gurih dan Lezat

Ritual Seblang

Pengertian dan Pelaksanaan

Dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta beberapa sumber lain pada Jumat (28/7/2023), Ritual Seblang merupakan salah satu upacara adat yang unik dan hanya dapat ditemukan di dua desa di kecamatan Glagah, Banyuwangi, yaitu desa Bakungan dan Olehsari.

Upacara ini diadakan dengan tujuan untuk membersihkan dan melindungi desa dari bala atau bencana, sehingga desa tetap aman dan tenteram. Ritual Seblang ini memiliki kesamaan dengan ritual Sintren di wilayah Banyumas dan Cirebon, serta Sanghyang Dedari di Pulau Bali.

Pelaksanaan tari Seblang di kedua desa tersebut memiliki perbedaan waktu. Di desa Olehsari, ritual ini dilaksanakan satu minggu setelah Idul Fitri dengan penari perempuan yang masih perawan. Sedangkan di desa Bakungan, ritual Seblang dilaksanakan satu minggu setelah Idul Adha dengan penari perempuan yang sudah menopause. 

Baca Juga: 4 Warung Makan Sego Cawuk yang Wajib Dikunjungi di Banyuwangi

Kedua desa ini memiliki kesamaan dalam hal penarikan tari Seblang selama tujuh hari berturut-turut, dengan penari yang kerasukan oleh roh leluhur. Para penari dipilih melalui proses supranatural oleh pawang atau gambuh dari keturunan penari Seblang sebelumnya.

Alat dan Perlengkapan

Dalam pelaksanaannya, musik pengiring Seblang terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong, dan dua buah saron. Di desa Olehsari, tambahan biola juga digunakan untuk menambah efek musikal.

Busana para penari Seblang di desa Olehsari dan Bakungan juga memiliki sedikit perbedaan. Di desa Olehsari, omprog atau mahkota penari terbuat dari pelepah pisang yang disuwir-suwir hingga menutupi sebagian wajah penari, dengan bagian atasnya diberi bunga segar yang biasanya diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman, serta sebuah kaca kecil di bagian tengah omprog. 

Baju penari dominan berwarna hijau sampai kuning, dengan selendang diselipkan di pinggang. Sementara di desa Bakungan, omprog yang digunakan terbuat dari kain kaffan yang juga disuwir-suwir hingga menutup sebagian wajah penari, dengan bagian atasnya dihiasi bunga kuburan. Baju penari dominan berwarna kuning kemerah-merahan.

Baca Juga: Tumpeng Sewu, Tradisi Selamatan Nasi Kuning Meriah Khas Banyuwangi

Unsur Mistis

Dijelaskan bahwa unsur mistis yang dipercaya masyarakat mengenai Ritual Seblang ini adalah kemampuan penari untuk menari selama 6 jam, berlaku selama 7 hari berturut-turut. Hal ini dianggap mustahil karena sudah sepatutnya penari merasakan kelelahan jika harus menari selama itu.

Dalam tarian, penari yang kerasukan roh leluhur menari dengan gerakan monoton, diikuti arahan sang pawang. Ritual ini juga melibatkan prosesi Kembang Dermo, di mana penari membawa wadah berisi bunga yang dianggap sebagai tolak bala. 

Ada pula prosesi 'Tundikan', di mana penonton diundang untuk menari bersama penari Seblang. Ritual ini memberikan hiburan dan keberuntungan bagi penonton yang ikut serta menari. Puncak dari ritual Seblang adalah saat penari diarak keliling desa, disebut ider bumi. Mereka berjalan menuju empat penjuru desa dan mengakhiri upacara di Balai Desa. 

Baca Juga: Sejarah Tumpeng Sewu: Awalnya Bentuk Syukur Karena Berhasil Panen

Di desa Bakungan, ritual diawali dengan berziarah ke makam leluhur, kemudian warga menyiapkan syarat untuk tarian Seblang yang melibatkan berbagai macam perlengkapan. Prosesi ini dilakukan dengan listrik dimatikan dan penerangan hanya dari obor yang dibawa warga.

Selain memiliki unsur mistis, Ritual Seblang juga menyajikan hiburan bagi para pengunjung dan warga setempat. Penari Seblang menampilkan adegan-adegan lucu yang menghibur para penonton. Upacara ini menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Osing di Banyuwangi, yang dijaga dan dilestarikan sebagai warisan adat yang berharga.

Dengan keunikan dan daya tariknya, Ritual Seblang tetap menjadi salah satu tradisi yang dijaga keberlanjutannya dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal budaya dan adat istiadat unik dari daerah tersebut.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024