Belum lama ini bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menemui mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Jawa Barat.
Pertemuan tersebut begitu menjadi sorotan. Bahkan disebut-sebut bagian usaha Anies untuk meminang Susi menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan maju bersamanya di Pilpres 2024.
Namun kehebohan tersebut tidak berlaku oleh anggota KPP lainnya yaitu Partai Demokrat. Partai Demokrat justru menyebut reaksi orang-orang terhadap pertemuan tersebut berlebihan.
CEO Kanal Anak Bangsa Rudi S Kamri menyoroti masalah tersebut. Ia melihat bahwa Demokrat kemriang melihat manuver Anies dengan mendekati Susi Pudjiastuti.
Di sisi lain, Rudi juga menilai bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Anies Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak terlalu diterima oleh NasDem dan PKS.
"Jadi rencana Anies mencari pasangan baru membuat ketar-ketir elite Partai Demokrat. Khofifah menolak, Yenny Wahid menolak, jadi pilihannya tidak banyak," kata Rudi, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Kanal Anak Bangsa, Kamis (27/7/2023).
Baca Juga: Sama-sama Pernah Jadi Menteri Jokowi, Rudi S Kamri Anggap Pertemuan Anies dan Susi Biasa-biasa Saja
Jika Anies "memaksa" Susi menjadi bacawapres, maka ada potensi retaknya KPP melihat Demokrat tidak terlalu menyetujui ide tersebut. Namun kalau AHY yang dipilih, tidak bisa diterima 100 persen oleh NasDem dan PKS.
"Kalau akhirnya memilih Susi, risikonya ya cukup besar buat Anies karena berpotensi koalisi retak dan pecah berkeping-keping. Sebaliknya kalau Anies tetap memilih AHY, ini tidak bisa 100 persen diterima oleh PKS atau NasDem. Ini dinamika yang menarik," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan